Menurutnya tahun ini rupiah stabil bahkan cenderung menguat dibandingkan 2018 yang terus mengalami pelemahan.
"Nilai tukar yang pernah mencapai Rp 15.400 dapat kita kendalikan akhirnya, sekarang stabil bahkan ada cenderung menguat di sekitar Rp 14.100-Rp 14.200," katanya dalam acara Peluncuran Buku Laporan Perekonomian Indonesia 2018 di Gedung BI, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Stabilitas makro ekonomi juga terjaga. Kita coba kendalikan defisit transaksi berjalan dan menjaga stabilitas sistem keuangan. Stabilitas dan ketahanan ekonomi Indonesia mampu menahan serangan global spillover," paparnya.
"Tidak hanya stabilitas bisa kita jaga. Pertumbuhan bisa kita jaga momentumnya terus meningkat. Pertumbuhan ekonomi (Indonesia) 5,13% di tengah negara-negara lain bahkan sejumlah negara alami resesi," ujarnya.
Namun masih ada PR yang harus dibenahi Indonesia terkait kinerja ekspor. Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang oleh konsumsi dan investasi.
"Ekspor masih sulit kita dorong tapi sumber pertumbuhan ekonomi dalam negeri, konsumsi dan investasi bisa kita tingkatkan. Dan kinerja perekonomian yang didukung oleh pertumbuhan domestik itu mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang terus naik sejak tahun 2015," tambahnya.