"Target tahun ini Rp 3.7 triliun dengan growth 21% yoy," katanya dia di The Plaza, Jakarta, Senin (15/4/2019).
Adapun proporsinya 40:60. Kerja sama dengan multifinance untuk pembiayaan kredit kendaraan bermotor 40 sementara 60 lainnya pendanaan dari BRI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Handayani menjelaskan sampai saat ini pembiayaan masih didominasi oleh roda empat untuk individual. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan pasar roda dua tetap bertumbuh.
"Opportunity-nya ke depan dengan banyaknya permintaan gojek dan kurir service juga berarti ada opportunity-nya untuk kendaraan roda 2," tandas dia.
Handayani mengatakan bahwa pertumbuhan industri pembiayaan kendaraan bermotor memang masih tumbuh satu digit. Namun, pertumbuhan ini dapat dijadikan pemicu untuk menemukan peluang baru demi meningkatkan postur bisnis pembiayaan itu sendiri.
Sepanjang tahun 2018, pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor roda empat menunjukkan kenaikan sebesar 6,7% atau 1.151 Juta unit dan pertumbuhan penjualan roda dua sebesar 8,44% atau 6,3 Juta unit secara y-o-y.
Pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor yang masih berada di kisaran single digit tersebut, memberi peluang yang besar untuk terus melakukan penetrasi pembiayaan kendaraan bermotor dengan cara mencari alternatif bisnis pembiayaan, segmen, dan ceruk pasar baru.
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Departemen Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keaungan Bapak Bambang W. Budiawan, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno dan 30 rekanan perusahaan pembiayaan dengan kualitas kredit sangat baik. (idr/hns)