Dia menjelaskan pertumbuhan ini didorong seluruh lini bisnis asuransi di Indonesia. "Kecuali asuransi kendaraan bermotor, aviation, rekayasa dan tanggung gugat (liability) yang mencatatkan pertumbuhan negatif di semester ini dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," kata Trinita di kantor AAUI, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Dia menjelaskan untuk kuartal I asuransi kendaraan bermotor mengalami pertumbuhan yang lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sesuai penjualan kendaraan bermotor yang menurun di kuartal I 2019 dan turunnya kredit kendaraan bermotor pada kuartal I 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data yang dikumpulkan AAUI penjualan kendaraan roda dua pada kuartal I 2019 tercatat 1,76 juta unit tumbuh 20,99% dibandingkan kuartal I 2018 1,45 juta unit. Kemudian untuk penjualan kendaraan roda 4 ini pada kuartal I 2019 tercatat 315.000 unit turun 4,61% dibandingkan kuartal I 2018 330.000 unit.
Dia menyebutkan, tren industri ini mengalami kenaikan akhir tahun. Meskipun diprediksi ada perlambatan. Kondisi kuartal I masih lambat, namun ke depan preminya diproyeksi akan mengalami kenaikan.
Sementara itu untuk klaim bruto kuartal I 2019 tercatat Rp 8,4 triliun tumbuh 37,9% dibandingkan periode kuartal I 2018 Rp 6,1 triliun. Dia menjelaskan penurunan klaim terjadi pada lini usaha asuransi tanggung gugat atau liability. Sedangkan sisanya mencatatkan peningkatan klaim pada kuartal I tahun 2019.
Trinita menjelaskan pangsa pasar terbesar masih didominasi bisnis kendaraan bermotor dan harta benda dengan proporsi sebesar 47,6%, turun sebesar 3,5% dibanding kuartal I tahun lalu.