Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi mengatakan sejauh ini realisasi penukaran uang selama ramadhan tahun 2019 sudah menyentuh angka Rp 172,8 triliun. Sedangkan uang yang disiapkan dari BI untuk ditukar oleh masyarakat senilai Rp 217 triliun.
"Saya ingin update dari Rp 217,1 triliun yang saat ini kita siapkan sudah beredar di masyarakat Rp 172,8 triliun. Dengan penarikan hari ini maka sudah 79,6% dari perencanaan kita di ramadhan dan lebaran," kata Rosmaya di Rest Area KM 57, Karawang, Rabu (29/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Porsi terbanyak ada di Pulau Jawa minus Jabodetabek, ada Rp 84 triliun, porsinya besar. Lalu diikuti, Jabodetabek Rp 41 triliun, Sumatra Rp 56,6 triliun, kemudian sisanya bagian tengah dan timur Indonesia," kata Rosmaya.
Rosmaya mengatakan BI telah menambah loket penukaran uang resmi di seluruh Indonesia. Dari yang hanya 1.776 titik di tahun 2018 menjadi 2941 titik tahun ini, uang pecahan kecil menjadi dominan yang diedarkan dengan jumlah 93,7% dari total uang yang disiapkan.
"Bedanya itu dari tahun lalu titik kita perbanyak. Tahun lalu 1.776 sekarang 2.941 titik, diantara yang kita edarkan uang pecahan kecil itu ada 93,7%," kata Rosmaya.
Salah satunya adalah yang dibuka BI di Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek. Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Heru Pranoto memastikan bahwa BI membawa persediaan uang yang cukup untuk ditukarkan masyarakat.
"Pokoknya persediaan uang untuk penukaran aman, yang jelas untuk persediaan kami ada penambahan dari tahun lalu. Menghindari kejadian tahun lalu jam 11 siang sudah habis," kata Heru.
"Demi keamanan nominal yang kita siapkan tidak kita sebutkan," tambahnya.