Menurut Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi, nilai kredit tersebut disalurkan ke 894 ribu debitur UMKM, di mana komposisi terbesar adalah pengusaha di sektor perdagangan besar dan eceran.
"Dalam menyalurkan kredit UMKM, kami berusaha memastikan bahwa penggunaannya difokuskan untuk pembiayaan usaha-usaha produktif, sehingga bisa memberikan nilai tambah kepada ekonomi masyarakat," kata Hery saat mengunjungi nasabah UMKM di pasar Tanah Abang, Kamis (25/7/2019)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping pembiayaan, Hery melanjutkan, pihaknya juga memberikan dukungan kepada nasabah UMKM dalam fasilitas transaksional untuk membantu meningkat efisiensi dan optimalisasi keuangan.
"Untuk nasabah retail, keberadaan EDC dapat memudahkan pedagang karena tidak perlu menyiapkan uang kecil. Sedangkan untuk nasabah grosir, kami juga menyiapkan Mandiri Internet Bisnis agar rekonsiliasi transaksi bisa dilakukan secara real time," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya juga telah menerapkan strategi mitigasi yang disesuaikan dengan karakter masing-masing usaha debitur untuk menjaga kualitas pembiayaan yang disalurkan.
Hingga Juni 2019, rasio NPL kredit UMKM tercatat sebesar 2,10% membaik 172 bps dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 3,82%.
(ara/eds)