"Oh semua kelas, karena antara jumlah urunan dengan beban yang dihadapi oleh BPJS (kesehatan) tidak seimbang, sangat jauh," kata Moeldoko di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Moeldoko mengaku banyak menerima persoalan mengenai layanan kesehatan salah satunya dari BPJS Kesehatan. Oleh karena itu penyesuaian sangat wajar dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mantan Panglima TNI ini, penyesuaian iuran kepada semua kelas kepesertaan juga bagian dari upaya menutup defisit yang diproyeksi sebesar Rp 28 triliun hingga akhir 2019.
"Iya-iya, saya pikir itu diantaranya. Kedua juga, saya tidak ingin ada istilah kesehatan itu murah. Sehat itu mahal, kalau sehat murah, orang nanti semua menyerahkan ke BPJS. Mati nanti BPJS," tegas dia.
Meski demikian, Moeldoko mengakui bahwa penyesuaian belum diputuskan dan menjadi kewenangan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Belum. Nanti. Itu nanti Kemenkeu, semuanya akan terlibat," ungkap dia.
(hek/dna)