"BRI memandang perlu ada strategic partnership dalam hal ini bersama Satkomindo. Diperkirakan 2023 kebutuhan kita meningkat," ujar Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo saat berbincang di kawasan Jl Sudirman, Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Disebutkannya, kapasitas BRISAT yang sudah melayani 17.700 titik bisnis BRI hingga ke daerah pelosok sudah penuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"BRISAT kapasitasnya 4 Gigabytes per second, sementara sekarang satu satelit itu bisa sampai 150 gigabytes, katakan bisa 40 kali lipat. Untuk itu kita perlu cari opsi strategic partnership," tuturnya.
Dikatakan Indra, BRI dalam hal ini sebagai inisiator yang kemudian menggandeng Satkomindo sebagai partner strategis.
![]() |
Sementara itu CEO Satkomindo Mediyasa, Abing Rabani mengatakan satelit baru ini akan diluncurkan pada 2023.
"Kami tugasnya melakukan diversity dalam rangka meningkatkan availibility. Kita melakukan peluncuran satelit 2023," tuturnya.
Abing bilang Satkomindo membutuhkan waktu tiga tahun untuk mendesain, mengembangkan hingga meluncurkan satelit baru. Sedangkan dalam waktu dekat, pihaknya akan mengumpulkan investor-investor yang berminat untuk ikut serta dalam kerja sama penggunaan satelit berkapasitas 150 GB dengan spektrum Ku dan Ka band ini.
"Pertanyaannya, fundingnya bagaimana? Kami tidak semata-mata BRI. Kami buka equity placement, baik dari domestik maupun internasional. Kita optimistis tak hanya BRI saja, tapi juga ke tempat lain," ujarnya.
Dari 150 GB tersebut, BRI diperkirakan akan menggunakan kapasitas separuhnya, sementara separuh lagi akan dijual ke pihak lain.
(zlf/eds)