Lantas apa tujuan dia memanggil Dirut BPJS Kesehatan? Usai pertemuan, Fahmi Idris menjelaskan Luhut memberi perhatian terhadap masalah yang dihadapi BPJS Kesehatan.
Luhut ingin tahu apa yang sebenarnya dialami BPJS Kesehatan terkait defisit keuangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: BPJS Kesehatan yang Belum Sehat |
Pertemuan dia dengan Luhut sendiri digelar pukul 14.00 WIB. Fahmi mengatakan, dirinya rutin bertemu Luhut untuk membicarakan persoalan BPJS Kesehatan.
"(Pertemuan dengan Luhut) biasa saja, rutin saja dipanggil beliau kan," sebutnya.
Dia pun buka-bukaan ke Luhut penyebab defisit BPJS Kesehatan. Defisit keuangan BPJS Kesehatan sendiri diperkirakan menjadi Rp 28,5 triliun untuk tahun 2019.
Penyebab defisit karena adanya gap antara iuran ideal dengan iuran yang ditagihkan kepada masyarakat. Itu lah yang disampaikannya ke Luhut.
"(Iuran Kelas III) harusnya hitungan aktuaria 2015-2016 mestinya kan Rp 63.000, kita memutuskan Rp 25.500, artinya ada diskon Rp 27.500. Kelas II misalnya harusnya Rp 63.000 ditetapkan Rp 51.000, ada diskon hampir 12.000," paparnya.
"Nah ini lah yang menjadi masalah utama kenapa kemudian jadi mismatch (ketidakcocokan) antara pendapatan dan pengeluaran," tambahnya.
(toy/hns)