Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan salah satu yang direvisi turun adalah target pertumbuhan kredit. BNI sebelumnya menetapkan target pertumbuhan kredit di 2019 sekitar 13-15%.
"Kami melakukan revisi dari pada RBB kami. Untuk pertumbuhan kredit kami kami perkirakan sampai akhir tahun kami perkirakan pertumbuhan kredit sekitar 12-13%," ujarnya di Menara BNI, Jakarta, Jumat (30/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian dengan perkiraan pertumbuhan kredit 12%, nah untuk aset kami perkirakan tumbuh 13-14%," tambahnya.
Meski begitu untuk tahun depan, Baiquni mengaku optimis lebih baik dari tahun ini. Sebab beberapa sentimen negatif yang mempengaruhi perekonomian mulai mereda.
"Yang namanya agenda polotik sudah selesai. Dengan kondisi agenda politik yang sangat ketat terus ditambah faktor global trade war toh kita masih bisa tumbuh. Tentunya 2020 ini rasa-rasanya kami perbankan lebih optimistis untuk menyongsong bisnis di 2020," ujarnya.
Sayangnya Baiquni belum bisa menyebutkan secara rinci target RBB untuk tahun depan. Namun dia yakin akan lebih baik. Sebab tren suku bunga tinggi sudah berbalik arah.
"Kalau saya merasa lebih tinggi. Karena kan kalau kita lihat dulu kan suku bunga yang jadi momok kita untuk melakukan ekapansi sekarang kan kecenderungannya turun. The Fed sendiri sudah menurunkan, BI juga. Dengan adanya penurunan suku bunga ini investor akan lebih bergairah. Karena masih cukup banyak peluang yang bisa digarap Indonesia," tutupnya.
(das/fdl)