Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan pelonggaran kebijakan BI sejatinya demi meningkatkan konsumsi rumah tangga. Namun sayang dampaknya belum tercatat di kuartal IV-2019.
"Ya kalau menurut saya paling cepat baru awal tahun depan (dampaknya), ini kan sudah mau masuk Oktober, baru kuartal I tahun depan," kata David saat dihubungi detikcom, Jakarta, Kamis (19/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
David menjelaskan, setiap kebijakan moneter yang diputuskan tidak bisa langsung berdampak terhadap beberapa komponen pertumbuhan ekonomi, salah satunya adalah tingkat konsumsi rumah tangga.
Pelonggaran uang muka untuk kendaraan bermotor dan properti khususnya kepemilikan rumah untuk mendorong masyarakat yang berbelanja. Dengan kegiatan itu, maka tingkat konsumsi pun ikut bertumbuh.
"Kalau sekarang mungkin nggak langsung berpengaruh dalam pemberian kreditnya, perlu waktu satu dua bulan penyesuaian dan juga sebenarnya harus dikombinasi dengan kebijakan lain dari sisi pemerintah," jelas dia.
Meski demikian, David mengaku bahwa kebijakan BI tersebut diharapkan bisa meningkatkan kinerja penjualan kendaraan bermotor khususnya mobil yang tercatat minus 13%.
"Memang sebenarnya dalam rangka mendorong permintaan domestik. Kalau dilihat dari sisi global perang dagang ini dampaknya tidak begitu baik, perdagangan internasional ekspor kita juga nggak begitu bagus," ungkap dia.
(hek/ara)