Tingkat Adopsi Teknologi di RI Tinggi, Ini Untungnya Buat Perbankan

Tingkat Adopsi Teknologi di RI Tinggi, Ini Untungnya Buat Perbankan

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 16 Okt 2019 16:55 WIB
Foto: dok. Bank BTN
Jakarta - World Economic Forum, sebuah lembaga survey internasional kembali menerbitkan laporan perihal indeks daya saing global. Laporan ini menampilkan tren regional dan analisis negara terpilih dari edisi 2019 Global Competitiveness Index (GCI) 4.0.

Dalam laporan kali ini peringkat daya saing Indonesia berada di posisi ke-50 di dunia, turun lima peringkat dari tahun lalu. Indonesia juga tertinggal dari peringkat keempat dalam ASEAN, di belakang Singapura (1), Malaysia (27) dan Thailand (40).

Namun ada peluang yang sebenarnya bisa dimanfaatkan Indonesia. Dalam laporannya, WEF menyebut, kekuatan utama Indonesia adalah ukuran pasarnya dan stabilitas makroekonomi. Indonesia memiliki budaya bisnis yang dinamis dan sistem keuangan yang stabil dan tingkat adopsi teknologi yang tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Tingginya tingkat adopsi teknologi ini dimanfaatkan sejumlah perbankan nasional untuk meningkatkan kualitas kredit dan layanan kepada debitur. Salah satunya seperti yang dilakukan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meluncurkan aplikasi berbasis website "e-Mitra Operation" yang dapat diakses melalui situs https://emitra.btn.co.id.

Aplikasi tersebut merupakan cara Bank BTN dalam melakukan percepatan penyelesaian dokumentasi kredit. Web e-Mitra berfungsi sebagai tools penunjang kerja sama dengan mitra, mulai dari pengajuan permohonan, monitoring hingga evaluasi atas kinerjanya.


Adapun salah satu mitra Bank BTN dalam hal ini adalah para Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).

"Dengan adanya website, akan memudahkan koordinasi dengan rekanan Notaris/PPAT dalam hal pemenuhan komitmen oleh Notaris/PPAT guna menyelesaikan dokumentasi kredit/pembiayaan para debitur," kata Plt. Direktur Utama Bank BTN, Oni Febriarto Rahardjo Rabu (16/10/2019).

Sementara itu, Direktur IT & Operation Bank BTN, Andi Nirwoto menambahkan,website tersebut merupakan salah satu bentuk digitalisasi dan transformasi dalam sistem perbankan di BTN untuk menunjang bisnis utamanya.

"Nantinya web e-Mitra Operation diperuntukkan bagi rekanan penunjang perkreditan/pembiayaan seperti halnya Notaris/PPAT, KJPP, KAP, Konsultan Pengawas, Perusahaan Asuransi dan Balai Lelang, namun untuk saat ini web tersebut baru mengakomodir kerja sama dengan Notaris/PPAT," kata Andi.

Setelah diluncurkan, Bank BTN akan melakukan sosialisasi penggunaan web e-Mitra Operation dengan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah dan Ikatan Notaris Indonesia agar dapat dimanfaatkan dengan baik.


(das/dna)

Hide Ads