Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menggelar rapat koordinasi (rakor) mengenai KUR di kantornya sore ini yang memanggil perwakilan Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BCA.
Airlangga mengatakan, selain subsidi suku bunga diturunkan, jumlah penyaluran subsidi anggaran bunga KUR juga akan diperbanyak dan diperluas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Arif Arianto yang hadir dalam rakor tersebut mengatakan bahwa perwakilan bank-bank yang hadir yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BCA sepakat untuk menurunkan suku bunga KUR.
"Khusus untuk KUR tadi bank-bank yang hadir semua sepakat dengan volumenya ada, jadi tidak keberatan bunganya diturunkan," jelas Arif.
Ia menegaskan, jika anggaran subsidi suku bunga KUR diperbanyak maka bank pun tak masalah suku bunga diturunkan.
"Jadi gini sebetulnya, soal walaupun bunga turun tapi kalo volume naik kan secara keseluruhan lebih bagus, dan itu akan lebih bagus untuk kepentingan rakyat banyak. Khusus tadi yang dibicarakan KUR, bagi bank kalo bisa jual lebih murah sehingga mendapatkan volume lebih tinggi itu lebih bagus," imbuh dia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Jaringan BNI Tambok P Setyawati menuturkan bahwa pihaknya siap jika pemerintah minta suku bunga KUR diturunkan.
"Siap, harus siap dong," pungkasnya.
Sebelumnya, Jokowi sudah menginstruksikan kepada para menteri kabinet Indonesia Maju untuk menurunkan bunga KUR.
"Saya melihat misalnya kredit dari perbankan yang diberikan kepada usaha mikro, usaha kecil lewat subsidi. Subsidi apa? Subsidi bunga bagi UKM. Ini syarat bunganya udah berapa? 6 persen, 7 persen? 7 persen mau diturunin ke 6 persen," ungkap dia.
(fdl/fdl)