Ketua Komisi XI Dito Ganindito memastikan bahwa DPR, pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah fokus mencari jalan keluar dari berbagai permasalahan itu. Untuk itu dia meminta masyarkat tenang, meskipun caranya masih dirahasiakan.
"Nah itu terus terang, saya nggak bisa memberi tahu. Karena rapatnya tertutup. Tapi penyelesaiannya ada. Belum diputuskan dan masih jalan terus. Nanti kan akan bentuk panjanya. Panjanya akan lebih enak lagi," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (18/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dito dengan membentuk panja proses mencari jalan keluar akan lebih mudah. Dengan begitu Komisi bisa memanggil semua pihak yang terkait.
"Dalam waktu dekat (pembentukan panja). Kesimpulan udah kita masukan dalam waktu yang secepat-cepatnya," tambahnya.
Dari ketiga permasalahan itu, menurutnya yang paling mendesak dibuat panja adalah terkait Bumiputera. Komisi XI juga secara paralel akan membentu panja Bank Muamalat dan Asuransi Jiwasraya.
"Bumiputera ini kan mutual. Menunggu PP dari Presiden, untuk de-mutual. Nah itu, karena sekarang kan direksinya juga baru. Baru semua, nanti ada Badan Perwakilan Anggota," terangnya.
Dito menerangkan AJB Bumiputera 1912 salah satu permasalahanya adalah perusahaan asuransi yang menggunakan bentuk mutual, yakni pemegang polis adalah pemegang saham. Sementara bentuk tak lagi diakui menurut undang-undang asuransi. Untuk itu diperlukan pembentukan Peraturan Pemerintah (PP)
"Iya, bukan mutual lagi. Lebih mudah menyelesaikannya. Mungkin ya. Detailnya saya nggak bisa jelaskan," tambah Dito.
Pembentukan panja ini dipastikan Dito akan dilakukan secepatnya. Setidaknya sebelum masa reses.
(das/dna)