"Kalau akhir tahun 2019 ini (targetnya) mungkin di Rp 25 miliar sampai Rp 30 miliar dan akan terus bertumbuh," beber Pelaksana Tugas Direktur Utama BRI Agro Ebeneser Girsang saat Public Expose, di Jakarta, Rabu (27/11/2019).
Sementara untuk target di tahun 2020, dikatakannya, angkanya akan jauh lebih tinggi. Mengingat penetrasi dari peminjam menunjukkan angka yang positif sehingga pihaknya akan terus mengakselerasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Target Pinang di 2020 angkanya lumayan fantastis. Kami menargetkan angkanya di Rp 400-600 miliar. Kemarin kami pernah mencapai performance Rp 500 juta per hari itu sudah pernah dan ini terus diakselerasi," jelasnya.
"Penyaluran Rp 400-600 miliar itu nanti dengan membuka pasar-pasar baru agar bisa tercapai," imbuhnya.
Dia mengungkapkan hingga kini terdapat 215 perusahaan yang bekerja sama dengan aplikasi pinjaman digital Pinang yang terdiri dari berbagai BUMN dan pihak swasta besar. "Di tahun depan kami harapkan bisa capai 500 perusahaan. Ya paling tidak di 500 perusahaan itu bisa kita akselerasi," terangnya.
Sebagai informasi, dengan fintech Pinang ini masyarakat bisa melakukan peminjaman hingga Rp 20 juta dengan tenor setahun. Tercatat, rata-rata penyaluran pinjaman kepada masyarakat mencapai Rp 4 juta, dengan tetap mempertahankan Non Perfoming Loan (NPL) pada level 0%.
(prf/mpr)