Eks Direktur Jiwasraya Disebut Mantunya, Moeldoko: Menyimpang Jauh!

Eks Direktur Jiwasraya Disebut Mantunya, Moeldoko: Menyimpang Jauh!

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 23 Des 2019 13:42 WIB
Foto: Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta - Salah satu eks direksi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hary Prasetyo ramai diberitakan lantaran bekas orang dalam istana. Kepala Staf Presiden Moeldoko pun buka suara untuk meluruskan isu tersebut.

Hary sendiri merupakan direktur keuangan Jiwasraya periode 2013-2018 yang dianggap paling bertanggung jawab atas kusutnya permasalahan pembayaran polis bancassurance nasabah. Dia ternyata Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Ekonomi Strategis Kantor Staf Presiden (KSP).

Muncul berbagai isu miring mengenai posisi Hary tersebut. Isu itu pun turut menyeret Kepala Staf Presiden Moeldoko.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya jelaskan. Ini ada yang mulai agak menyimpang jauh, ada isu Pak Hary menantu saya, keponakan, ada bapaknya bos saya. Saya baru kenal Pak Harry itu baru di KSP ini. Kan di sini dalam mencari SDM terbuka," kata Moeldoko di KSP, Istana Negara, Jakarta, Senin (23/12/2019).


Moeldoko pun menjelaskan bahwa dirinya merekrut Hary setelah keluar dari Jiwasraya. Saat itu menurutnya sosok Hary di Jiwasraya memiliki catatan yang positif dan mampu merubah wajah Jiwasraya. Hal itu juga menjadi referensi KSP untuk mengangkat Hary.

"Jadi jangan salah dulu analisanya. Kedua, bahwa setelah isu Jiwasraya muncul dan mulai ada nama Pak Harry terlibat dalam urusan itu, maka saat itulah kita berketetapan tidak lagi merekrut yang bersangkutan untuk melanjutkan pada periode KSP yang kedua. Pada saat kami bubarkan, Pak Harry sudah selesai, tidak dimasukkan rekrut yang kedua, bahkan daftar pun nggak," tuturnya.

Moeldoko juga menerangkan, kehadiran Harry ke KSP sebelumnya juga merupakan inisiatif pribadinya. Hary ingin ikut seleksi kembali namun tidak juga lolos.

"Ingin masuk ke KSP, berikutnya melalui seleksi. Walaupun waktu itu seleksinya saya juga harus jujur, seleksinya tidak seperti sekarang, sekarang sangat ketat, kalau dulu kurang ketat seleksinya. Berikutnya KSP tidak melindungi. Apanya yang melindungi? Persoalannya saya juga nggak ngerti, saya juga baru ngerti baru-baru ini. Apa yang saya lindungi? Nggak," tegasnya.




(das/fdl)

Hide Ads