Hary sendiri merupakan direktur keuangan Jiwasraya periode 2013-2018 yang dianggap paling bertanggung jawab atas kusutnya permasalahan pembayaran polis bancassurance nasabah. Dia ternyata Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Ekonomi Strategis Kantor Staf Presiden (KSP).
Muncul berbagai isu miring mengenai posisi Hary tersebut. Isu itu pun turut menyeret Kepala Staf Presiden Moeldoko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Moeldoko pun menjelaskan bahwa dirinya merekrut Hary setelah keluar dari Jiwasraya. Saat itu menurutnya sosok Hary di Jiwasraya memiliki catatan yang positif dan mampu merubah wajah Jiwasraya. Hal itu juga menjadi referensi KSP untuk mengangkat Hary.
"Jadi jangan salah dulu analisanya. Kedua, bahwa setelah isu Jiwasraya muncul dan mulai ada nama Pak Harry terlibat dalam urusan itu, maka saat itulah kita berketetapan tidak lagi merekrut yang bersangkutan untuk melanjutkan pada periode KSP yang kedua. Pada saat kami bubarkan, Pak Harry sudah selesai, tidak dimasukkan rekrut yang kedua, bahkan daftar pun nggak," tuturnya.
Moeldoko juga menerangkan, kehadiran Harry ke KSP sebelumnya juga merupakan inisiatif pribadinya. Hary ingin ikut seleksi kembali namun tidak juga lolos.
"Ingin masuk ke KSP, berikutnya melalui seleksi. Walaupun waktu itu seleksinya saya juga harus jujur, seleksinya tidak seperti sekarang, sekarang sangat ketat, kalau dulu kurang ketat seleksinya. Berikutnya KSP tidak melindungi. Apanya yang melindungi? Persoalannya saya juga nggak ngerti, saya juga baru ngerti baru-baru ini. Apa yang saya lindungi? Nggak," tegasnya.
(das/fdl)