Terkait hal itu, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menilai DPR melihat keseriusan Kementerian BUMN untuk menyelesaikan masalah Jiwasraya. Menurutnya, lebih baik baik DPR melihat perkembangan yang telah dilakukan kementerian.
"Yang pasti gini saja, kan teman-teman DPR melihat kita serius mengerjakannya. Kalau kita sih melihatnya, lebih baik dipantau saja perkembangan apa yang kami lakukan. Mereka bisa panggil kami rapat dan DPR juga belum undang kami rapat kan, mereka kan selesai reses tanggal 10," kata Arya di Kementerian BUMN Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Arya, saat ini terpenting ialah solusi mengembalikan uang nasabah Jiwasraya. Dia khawatir, pembentukan pansus ini akan memecah konsentrasi dalam hal pengembalian uang nasabah Jiwasraya.
Apalagi, dalam upaya mengembalikan uang nasabah ini akan melibatkan investor.
"Ini kan masalah keuangan, konsentrasi kita untuk mengembalikan kan masih ada proses pengembalian keuangan bisa terganggu nanti. Kaya kita mencari investor malah bisa, apakah dengan panja dan pansus bisa mempercepat investor bisa masuk? Kalau pihak-pihak yang mengusulkan pansus dan panja bisa menjamin investor akan masuk ketika itu terjadi, ya silakan, kita nggak ada masalah," ujarnya.
Dia menambahkan, masalah Jiwasraya ini berbeda dengan Century. Di Century, ada keterlibatan uang negara untuk pengembalian dana nasabah. Sementara, di Jiwasraya tidak ada suntikan dana negara untuk mengembalikan uang negara. Maka itu, perlu peran investor.
"Karena ini berbeda dengan Century dan kawan-kawan, Century kan uang masuk dari negara untuk mengembalikan uang nasabah, kita kan nggak. Apakah yang mengusulkan punya kepentingan nggak untuk membuat kita mengembalikan uang ke nasabah. Itu kuncinya," ujarnya.
"Karena belum ada uang negara masuk ke Jiwasraya, kalau Century uang masuk ke Century dana talangan. Kita masih cari solusi bisnis, apakah itu solusi, kalau yang dorong-dorong mengatakan solusi bahwa investor akan berani masuk Jiwasraya, silakan. Kalau ini nggak masuk apakah dia akan bertanggung jawab, berani tanggung jawab nasabah Jiwasraya?" sambungnya.
(hns/hns)