"Dari 4 mata uang, kita menang di 3 pecahan. Nuevo Sol 10, 20, sama 50. Nilainya kurang lebih sekitar β¬ 16,5 juta," kata Direktur Pengembangan Usaha Perum Peruri Fajar Rizki dalam acara Ngopi BUMN, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Kontrak Peruri dengan Peru akan diteken pekan depan. Rencananya, Direktur Utama (Dirut) Peruri, Dwina Septiani Wijaya akan terbang langsung ke Peru. Kontrak tersebut akan berlaku hingga tahun 2021. Di tahun 2020 ini, Peruri akan mencetak 520 juta bilyet atau lembar mata uang Nuevo Sol terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peru kita baru memenangkan dan mungkin minggu depa Ibu Dirut akan ke sana untuk signing kontrak dengan Bank Sentral Peru," imbuh Fajar.
Selain Peru, Peruri juga telah ekspansi bisnis ke beberapa negara. Salah satunya Nepal. Peruri telah mencetak banknotes atau uang kertas asing yang dapat dipertukarkan dan mempunyai catatan kurs resmi, untuk negara tersebut, sejak tahun 2015-2016. Peruri juga mencetak perangko untuk Nepal sejak tahun 2016 hingga 2019 sebanyak 145,2 juta lembar. Peruri juga mencetak 5,7 miliar pita cukai untuk Nepal pada tahun 2016.
Tak lupa juga Sri Lanka. Pada tahun 2015, Peruri mencetak 1,5 juta buku paspor untuk Sri Lanka, dan pada tahun 2018 sebanyak 1 juta buku paspor.
Peruri juga mencetak 32,8 juta lembar perangko untuk Filipina pada tahun 2015. Kemudian, Peruri juga mencetak 5 miliar lembar pita cukai untuk Pakistan pada tahun 2019.
Ke depannya, Peruri menargetkan ekspansi bisnisnya ke Afrika Selatan.
"Kita juga menguatkan dari sisi domestik dan juga kita go internasional untuk melayani. Dan saat ini target market ASEAN, Asia Selatan, dan ingin masuk ke Afrika Selatan. Amerika Selatan (Peru) itu kita ikut open tender dan alhamdulillah menang," pungkas Fajar.
(hns/hns)