Dapen Mau Digabung, Kementerian BUMN: Supaya Dikelola Profesional

Dapen Mau Digabung, Kementerian BUMN: Supaya Dikelola Profesional

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 23 Jan 2020 20:30 WIB
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga/Foto: Achmad Dwi Afriyadi/detikFinance
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir berencana menggabungkan dana pensiun (dapen) BUMN. Selama ini dapen dikelola secara internal oleh masing-masing perusahaan pelat merah.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga menjelaskan alasan dapen BUMN digabung agar bisa dikelola lebih profesional dan efisien. Selain itu, pengelolaan dapen saat ini belum tentu di tangan orang-orang yang profesional.

"Tujuannya supaya rapi, supaya dana pensiun dikelola secara profesional oleh orang yang memang paham dengan dana pensiun. Selama ini kan dana pensiun BUMN belum tentu dikelola oleh orang yang paham keuangan dana pensiun," ucapnya.

"Selama ini masing-masing satu BUMN punya sendiri-sendiri. Ini nanti disatuin jadi lebih efisien," sambungnya.


Rencana penggabungan dapen masih dalam proses. Ia memastikan prosesnya akan berjalan dengan cepat.

"Lagi proses ini (penggabungan dapen). Cepat lah," tuturnya.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, dapen BUMN akan digabungkan ke dalam satu holding. Tujuannya untuk mempermudah pengawasan dan tidak kecolongan seperti Jiwasraya.

"Ke depan dana-dana pensiun yang ada di BUMN akan dijadikan satu atap. Tidak ada sendiri-sendiri lagi, jangan sampai kasus Jiwasraya terjadi di dana pensiun Pertamina," ujarnya saat ditemui di Posko Pengungsi Teluk Naga, Tangerang, Minggu (5/1/2020).

Menurutnya yang terpenting dalam menjaga dapen BUMN adalah memastikan para pegawai bisa mendapatkan uang pensiunannya dengan baik saat masa tuanya.

"Kita tidak mau. Bayangkan pegawai di BRI, Pertamina yang sudah bekerja puluhan tahun, ketika pensiun dana pensiun tidak ada," tutur Erick.

Dapen Mau Digabung, Kementerian BUMN: Supaya Dikelola Profesional



(hns/hns)

Hide Ads