PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mulai mengurangi pembukaan kantor kas. Hal ini karena kantor kas dinilai tidak efisien.
Direktur utama BTN Pahala Mansyuri mengungkapkan saat ini memang tren transaksi perbankan mulai beralih ke elektronik alias digital.
"Kita lihat trennya kan channel elektronik kita dari sisi transaksi itu di atas 45%, jadi sementara transaksi di channel fisik itu justru turun," kata Pahala dalam konferensi pers di Menara BTN, Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Baca juga: BTN Bagi-bagi Dividen Rp 20,92 M |
Dia menjelaskan hal ini merupakan fenomena yang diperhatikan dan disikapi oleh bank. Kemungkinannya BTN akan memperbanyak kantor cabang pembantu (KCP) dan mengurangi kantor kas.
"Kantor cabang kita akan berubah, apakah akan mengurangi outlet kas atau keseluruhan. Masih dilihat," jelas dia.
Sepanjang 2019 ada 93 kantor kas yang ditutup. Tahun ini kemungkinan BTN akan menutup sejumlah kantor kas lagi.
Fokus perseroan memang ke kantor cabang pembantu karena kantor kas hanya diisi oleh 5 pegawai, sehingga dinilai tidak efektif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak akan buka lagi kantor kas, kemungkinan statusnya kita naikkan jadi KCP," ujarnya.
(kil/dna)