Jiwasraya Mulai Cicil Dana Nasabah, Ini Faktanya

Jiwasraya Mulai Cicil Dana Nasabah, Ini Faktanya

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 01 Apr 2020 08:50 WIB
Kantor Pusat Jiwasraya
Foto: Rengga Sancaya/detikcom
Jakarta -

PT Asuransi Jiwasraya (Persero) akhirnya mulai mencicil dana nasabah kemarin, Selasa (31/3/2020). Cicilan dana nasabah ini bergulir di tengah merebaknya corona.

Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengatakan, pembayaran tahap pertama ini untuk pemegang polis tradisional. Hal ini dilakukan karena ketersediaan dana Jiwasraya terbatas.

"Perseroan memiliki itikad baik dan komitmen melakukan pembayaran kewajiban. Namun, mengingat ketersediaan dana yang terbatas maka pembayaran tahap pertama di hari ini dilakukan untuk sebagian polis tradisional yang telah jatuh tempo dan diverifikasi berdasarkan jumlah nominal klaim," katanya dalam teleconference, Selasa kemarin (31/3/2020).

Pembayaran dilakukan untuk 15.000 pemegang polis tradisional. Nilai pembayarannya ialah Rp 470 miliar.


Dia mengatakan, pembayaran dana ini membuktikan jika pemerintah berkomitmen menyelesaikan kewajiban Jiwasraya.

"Yang dilakukan pembayaran kepada polis yang sudah jatuh tempo dan diverifikasi tahap pertama ini, karena terbatasnya dana kepada pemegang polis tradisional yang relatif kecil-kecil dan ini menunjukan bukti kehadiran pemerintah untuk menyelesaikan kewajiban Jiwasraya," paparnya.

Dari mana sumber duitnya?


Hexana Tri Sasongko mengatakan, dana sebesar Rp 470 miliar itu itu berasal dari pelepasan aset-aset finansial.

"Kira-kira sekitar RP 470 miliar dan itu bersumber dari likuidiasi aset-aset finansial yang masih bisa kita likuidiasi," katanya.

Dia mengatakan, untuk pelepasan aset lain seperti Cilandak Town Square (Citos) masih dalam proses.

Lalu, aset Citos akan dilepas antar BUMN. Pelepasan Citos tidak dilakukan untuk umum.

"Sebenarnya ini antar BUMN kemudian bahwa pelepasan Citos kita memakai yang paling sederhana saja, antar BUMN, tidak dilakukan pihak umum," terangnya.

Lanjut Hexana, Jiwasraya sebenarnya sudah lama menerima uang muka penjualan Citos. Uang muka yang dibayarkan Rp 1,4 triliun.

"Citos masih proses ya, kita tunggu saja, bener Rp 1,4 triliun itu adalah uang muka yang sudah kita terima lama sekali. Jadi uang muka pembelian sudah kita terima dari tahun 2018 yang Rp 1,4 triliun," katanya.

Namun begitu, ia belum berkenan membuka siapa yang membeli aset tersebut. Dia bilang aset ini dibeli antar BUMN.


"Saya kira mengenai Citos penjelasannya sama masih dalam proses, banyak sekali hal-hal pelepasan aset harus ada governance-nya, tata kelola, legal aspek yang dilalui banyak sekali. Sementara Citos jawaban saya itu saja," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto mengungkapkan, konsorsium BUMN konstruksi dan PT Bahana Pembina Usaha Indonesia (persero) atau BPUI akan membeli Citos. Budi mengatakan, konsorsium ini dipimpin oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika.

"Ya Adhi bersama konsorsium yang diketuai oleh Wika, untuk detailnya bisa ditanyakan ke Dirut Wika," katanya kepada detikcom.



Simak Video "Video: Kejagung Ungkap Cara Jiwasraya Manipulasi Kerugian"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads