Restrukturisasi Utang di Bank Capai Rp 517 T, UMKM Paling Banyak

Restrukturisasi Utang di Bank Capai Rp 517 T, UMKM Paling Banyak

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 03 Jun 2020 16:25 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Program restrukturisasi kredit atau utang di bank maupun lembaga keuangan lainnya sepertinya sudah berjalan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlahnya sudah mencapai ratusan triliun kredit yang direstrukturisasi dengan berbagai skema, seperti 'libur' bayar cicilan.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menjelaskan, data hingga 26 Mei 2020, jumlah kredit yang sudah dilakukan restrukturisasi di bank mencapai Rp 517,2 triliun.

"Itu di perbankan dengan jumlah 5,2 juta debitur," terangnya dalam konferensi pers virtual setelah mengikuti rapat terbatas, Rabu (3/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari total utang yang telah direstrukturisasi di industri perbankan itu, sebesar Rp 250,6 triliun merupakan utang UMKM dengan jumlah 4,5 juta debitur. UMKM mendominasi dari total debitur yang sudah melakukan restrukturisasi di perbankan.

Lalu sebesar Rp 266,5 triliun merupakan utang non UMKM di perbankan yang telah direstrukturisasi. Meski dari sisi nominal lebih besar namun dari sisi debitur hanya 780 ribu debitur.

ADVERTISEMENT

Sementara untuk di perusahaan pembiayaan, OJK mencatat hingga 31 Mei 2020 sudah ada Rp 75,08 triliun pembiayaan yang telah direstrukturisasi. Angka itu berasal dari 2,4 juta kontrak nasabah yang telah disetujui.

"Sedangkan di perusahaan pembiayaan masih ada 583 ribu kontrak yang masih dalam proses persetujuan," tambahnya.




(das/fdl)

Hide Ads