.webp)
Penyelesaian masalah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya Cipta terhadap para nasabahnya masih terus berjalan di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat melalui skema Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Anggota atau nasabah KSP Indosurya, Jon Manumpak Parulian menuntut uangnya kembali beserta bunga. Dia sudah menjadi anggota sejak 2018 dan jika dihitung kerugiannya mencapai lebih dari Rp 1 miliar.
"Nggak boleh mereka katakan tanpa bunga karena itu adalah hak kami. Dia sudah menikmati uang kami untuk dikelola, lalu kemana kami bunganya? Uang kami kembali lalu berikan berikut bunganya. Itu tuntutan kami. (Kerugian) sudah jelas di atas Rp 1 miliar," katanya ditemui di bilangan Kemang, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jon sendiri menolak tuntutan skema pengembalian dana dengan cara dicicil dengan rentang waktu 3-10 tahun yang ditawarkan Indosurya. Waktu tersebut dinilai terlalu lama, sedangkan ribuan nasabah yang menjadi korban Indosurya sebagian besar adalah orang tua.
"Orang tua saya jadi anggota juga usianya sudah 75 tahun. Lalu kalau disuruh (mencicil) sampai 3 tahun belum tentu umurnya ada," jelasnya.
Kuasa Hukum nasabah Indosurya, Leonard Pitara Guru Simanjuntak mendesak Indosirya harus mengembalikan dana nasabah. Jika tidak, maka pihaknya akan menggugat lewat jalur hukum.
"Koperasi simpan pinjam Indosurya harus mengembalikan dana nsabah atau berhadapan dengan hukum. Kita mau memperjuangkan pengembalian dana nasabah yang sebagian besar para orang tua," kata Leon dalam kesempatan yang sama.
Leon meminta pemerintah tidak tebang pilih dalam menangani permasalahan hukum yang sejenis seperti Jiwasraya yang prosesnya dinilai cepat. Dengan adanya kasus ini, dia menilai Kementerian Koperasi dan UKM tidak mampu mengawasi kinerja koperasi yang ada.
"Padahal bukan hanya kasus Jiwasraya, tapi banyak yang jatuh koperasi lainnya sehingga kita minta Kemenkop dan UKM memberikan pengawasan lebih karena kami melihat mungkin bisa dikatakan gagal atau tidak bisa mengawasi koperasi khususnya koperasi Indosurya," ucapnya.
(dna/dna)
