Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta empat bank BUMN menyalurkan kredit tiga kali lipat lebih besar dari dana yang dititipkan pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Penempatan uang negara di bank umum itu diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 70/PMK.05/2020 tentang Penempatan Uang Negara di Bank Umum dalam Rangka Percepatan PEN. Anggaran yang ditempatkan sebesar Rp 30 triliun.
"Kita harapkan untuk setiap satu rupiah yang ditempatkan, bisa salurkan 3 kali lipat atau 3 rupiah," kata Sri Mulyani di ruang rapat Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (29/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uang negara itu dititipkan melalui mekanisme penempatan deposito. Namun pemerintah memberikan keringanan dengan menetapkan bunga hanya 80% dari suku bunga acuan saat ini. Adapun saat ini suku bunga acuan BI 7 days reverse repo berada di level 4,25%.
"Kami tempatkan deposito kepada bank umum mitra. Tujuannya bank tersebut harus miliki langkah rencana untuk pulihkan ekonomi yakni penggunaan dana murah tersebut untuk dorong ekonomi sektor riil. Kita harapkan ini bisa segera memulihkan percepatan pemulihan ekonomi nasional," jelasnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga bilang dana penempatan pemerintah yang sebesar Rp 30 triliun tidak boleh dimanfaatkan untuk pembelian surat berharga negara (SBN) dan valuta asing (valas).
Dia menjelaskan, pembelian SBN hanya memberikan keuntungan bagi pihak perbankan. Keempat bank ini adalah Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN alias Himpunan Bank Negara (Himbara).
"Oleh karena itu, kami meminta kepada keempat bank HIMBARA menyampaikan kepada kita apa rencana mereka apabila mendapatkan penempatan dana pemerintah. Jangan sampai salah sasaran," katanya.
Simak Video "Video: Senyum Sri Mulyani Saat Ditanya Isu Mundur dari Kabinet Prabowo"
[Gambas:Video 20detik]