Calon Deputi Gubernur BI Aida Usul Digitalisasi Buat Genjot Ekonomi

Calon Deputi Gubernur BI Aida Usul Digitalisasi Buat Genjot Ekonomi

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 07 Jul 2020 16:53 WIB
Calon Deputi Gubernur BI Aida S Budiman
Foto: Sylke Febrina Laucereno/detikcom
Jakarta -

Uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) berlanjut. Kali ini giliran Aida S Budiman melakukan uji kelayakan dan kepatutan di Komisi XI DPR RI.

Dalam paparannya Aida memiliki visi-misi yakni Memperkuat Peran Bank Indonesia Dalam Mendukung Kesinambungan Pertumbuhan Ekonomi di Era Peradaban Baru. Dia menjelaskan saat ini sangat dibutuhkan perubahan struktural ke arah digital.

"Digitalisasi dan COVID-19 mengubah perilaku perekonomian dan efektivitas kebijakan yang akan ditempuh," kata dia dalam paparan di komisi XI DPR, Jakarta, Selasa (7/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia dengan digitalisasi maka perekonomian akan bisa dibawa ke peradaban baru. Era ini akan memberikan peluang dan peningkatan kegiatan ekonomi. Namun perkembangan teknologi digital yang cepat ini juga memberikan tantangan dalam pengelolaan ekonomi.

Aida menjelaskan untuk mendukung pemulihan ekonomi setelah COVID-19, percepatan menjadi negara maju dan menyesuaikan kerangka kebijakan mengantisipasi perubahan perilaku perekonomian akibat digitalisasi ekonomi.

ADVERTISEMENT

Dia menyebut di sisi pemulihan adalah upaya untuk menyiapkan exit strategy atas kebijakan yang pernah dilakukan selama masa COVID-19.

"Exit strategy ini dapat diletakkan sebagai proses normalisasi atas berbagai kebijakan ekspansi yang ditempuh selama periode COVID-19. Exit strategy ini juga sebagai upaya untuk kembali membawa ekonomi ke dalam lintasan jangka panjangnya menuju pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkesinambungan," jelas dia.

Selanjutnya percepatan yakni upaya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju negara maju. Kebijakan ini dilakukan untuk memperkuat struktur pertumbuhan ekonomi melalui berbagai transformasi kebijakan ekonomi.

Kemudian transformasi ekonomi tersebut termasuk dalam upaya meningkatkan nilai tambah perekonomian dengan melakukan diversifikasi pertumbuhan ekonomi dan mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru di berbagai sektor perekonomian, termasuk ekonomi syariah serta memanfaatkan tren digitalisasi di semua aspek kehidupan.

Lalu tahap penyesuaian adalah untuk strategi kebijakan sehingga dapat mengoptimalkan potensi dan memitigasi risiko atas perubahan struktural.

"Strategi kebijakan ekonomi termasuk untuk beradaptasi dengan penetrasi digitalisasi yang cepat, yang mengubah perilaku perekonomian secara keseluruhan," jelasnya.

Aida menambahkan adaptasi yang ditujukan pada pemanfaatan teknologi digital dengan optimal agar dapat menjadi media untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perekonomian.




(kil/ara)

Hide Ads