Bukopin Dikuasai Asing, Ini Kata Dirut

Bukopin Dikuasai Asing, Ini Kata Dirut

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 09 Jul 2020 20:15 WIB
Nasabah Bank Bukopin Cabang Sidoarjo, Dedi Setiawan Tan (55) berniat mencairkan uang miliknya, Rp 45 miliar. Namun ia kecewa karena hanya sebagian kecil yang bisa dicairkan.
Gedung Bank Bukopin/Foto: Suparno
Jakarta -

KB Kookmin Bank sudah mendapatkan restu untuk menjadi pemegang saham mayoritas PT Bank Bukopin Tbk. Bank internasional asal Korea Selatan (Korsel) diperbolehkan menambah kepemilikannya hingga mencapai 37,6% melalui penawaran umum terbatas (PUT) V alias rights issue.

Direktur Utama Bukopin Rivan A Purwantono pun menjawab cibiran yang timbul dari aksi korporasi itu, yakni perbankan RI makin dikuasai asing.

Rivan menjelaskan sebelum aksi korporasi itu, kondisi Bank Bukopin begitu berat. Permodalan cukup sekarat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasio permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) Bukopin di 2018 hanya 10,5%. Angka itu sudah hampir menyentuh ambang batas regulasi 8% dan jauh dari rata-rata industri perbankan.

"Ketika tahun buku 2018 CAR kita turun hanya 10,5%. Ini menunjukkan bahwa capital intensive ini sangat penting. Nggak mungkin bank akan tumbuh ketika permodalannya bermasalah, apalagi sudah di bawah threshold," ujarnya dalam acara InfobankTalkNews Media Discussion secara virtual, Kamis (9/7/2020).

ADVERTISEMENT

Pada 2019 Bukopin sadar memerlukan penambahan modal. Oleh karena itu perusahaan berencana melakukan PUT V pada Mei dan Juni.

Kookmin Bank pun akhirnya bersedia untuk menyerap seluruh saham baru yang diterbitkan oleh Bukopin. Berdasarkan persetujuan RUPSLB yang telah digelar Bukopin sebelumnya, jumlah saham yang akan diterbitkan terdiri dari saham kelas B sebesar 4,66 miliar atau 40% dari jumlah saham beredar saat ini.

Dengan rasio tersebut, maka setiap 5 saham lama akan mendapatkan 2 HMETD, kemudian 1 HMETD berhak untuk mendapatkan 1 saham jika dilaksanakan pada periode pelaksanaan HMETD, dengan harga pelaksanaan Rp 180 per saham. Jika dikalikan jumlah saham baru dengan harga pelaksanaan itu maka dana yang akan dikantongi Bukopin nantinya sekitar Rp 838 miliar.

"Itulah Bukopin dalam waktu 2 bulan dapat satu pemegang saham baru yaitu KB Kookmin Bank. Salah satu raksasa global finansial di Korea Selatan yang total dengan 12 perusahaan mempunyai aset sekitar Rp 15.000 triliun dan khusus Kookmin sekitar Rp 4.500 triliun," tuturnya.

Menurut Rivan bertambahnya kepemilikan Kookmin menjadi mayoritas bukan hanya membantu permodalan Bukopin, tapi juga mendongkrak bisnis bank Bukopin. Sebab Kookmin Bank memiliki karakteristik bisnis bank yang sama dengan Bukopin yakni fokus pada UMKM.

"Ini sangat penting, Bank Bukopin merasa ada transfer knowlegde, bestpractice. Ini terbukti kapasitas kepemilikan ini memberikan kontribusi yang baik buat bank khususnya Bank Bukopin," tambahnya.

Rivan pun menegaskan, nasabah maupun masyarakat tak perlu khawatir bertambahnya kepemilikan saham Kookmin di Bukopin.

"Saya kira nggak usah khawatir ya, ini ada banyak pertanyaan tapi ini bagaimana komitmen Kookmin ketika diskusi bahwa kredit yang non residen atau kepada Korea pasti bukan itu konsepnya. Dengan template bisnis yang dilakukan di Korea diterapkan di Indonesia, itu yang paling penting artinya fokus ke UMKM juga dijalankan dan penggunaan teknologi yang sudah digunakan Kookmin juga menjadikan kita lebih efisien SLA-nya," tutupnya.



Simak Video "Video: Cakupan Penerima Makan Gratis Setelah 6 Bulan Diluncurkan "
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads