OJK Anggap Investasi Bodong Bak Teroris: Harus Diperangi!

OJK Anggap Investasi Bodong Bak Teroris: Harus Diperangi!

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 07 Agu 2020 11:15 WIB
wallet with rupiah money inside in front of computer laptop monitor screen, online transaction concept
Foto: iStock
Jakarta -

Pagi ini PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Komite Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Preneur menandatangani kerja sama sosialisasi dan edukasi tentang pasar modal kepada anggota KAHMI Preneur dan masyarakat.

Kerja sama itu diteken oleh Direktur Utama BEI Inarno Djayadi dan Founder KAHMI Preneur Kamrussamad. Selain itu hadir pula menyaksikan Pengusaha Nasional Sandiaga Uno, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal sekaligus Anggota Dewan Komisioner OJK Hoesen dan Komisaris Utama BEI John A. Prasetio.

Dalam sambutannya, Hoesen berharap kerja sama ini juga bisa menjadi wadah untuk memerangi investasi bodong yang terus marak terjadi. Dia mengibaratkan investasi bodong seperti teroris yang memakan banyak korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengingat banyak kasus-kasus investasi bodong, kami harap juga dengan KAHMI bisa ikut memberantasnya. Karena menurut saya investasi bodong itu seperti teroris, memakan korban, kasihan," ujarnya di gedung BEI, Jakarta, Jumat (7/8/2020).

Dalam kerja sama ini, Hoesen berharap bukan hanya bisa menggandeng para pengusaha di lingkup KAHMI Preneur tapi juga bisa ikut bersosialisasi dan edukasi terkait investasi yang baik dan benar di pasar modal. Tujuannya untuk mempersempit ruang gerak investasi bodong yang mengincar masyarakat.

ADVERTISEMENT

"Aktivitas investasi bodong itu seperti teroris, terjadinya seporadis di beberapa tempat dan cukup besar dan dari tahun ke tahun, karena ditawarkan secara paralel. Jadi ini perlu diperangi. Ini pesan yang perlu ditekankan, bagaimana pada saat yang bersamaan kita promosi sekaligus proteksi investor atau publik," tambahnya.

Sementara Sandiaga saat memberikan pidatonya menekankan bahwa dirinya sudah ikut bersama KAHMI Preneur berkeliling ke 34 provinsi dan 300 universitas. Dia percaya KAHMI Preneur bisa ikut membantu BEI melakukan sosialisasi dan edukasi.

"Kerjasama KAHMI Preneur dan BEI harapan kita bisa langsung tancap gas," tambahnya.




(das/ang)

Hide Ads