Uang Rp 75.000 Banyak Dijual Mahal, BI Tak Bergeming

Uang Rp 75.000 Banyak Dijual Mahal, BI Tak Bergeming

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 26 Agu 2020 14:00 WIB
Uang Khusus HUT RI ke-75
Foto: Dok. Bank Indonesia
Jakarta -

Antusiasme masyarakat untuk memiliki uang rupiah khusus pecahan Rp 75.000 sangat besar. BI pun tak diam saja atau tak bergeming melihat fenomena itu. Untuk itu Bank Indonesia berupaya untuk mempercepat dan memperluas pengedaran uang peringatan kemerdekaan (UPK) ini.

Salah satu caranya adalah dengan membuka penukaran uang secara kolektif, dari awalnya cuma membuka penukaran secara individu.

"Melihat antusiasme besar, kami mempercepat dan memperluas peredaran dengan buka penukaran kolektif, kami akan tambah kuota. Mudah-mudahan penukaran individu bisa dibuka kembali," kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang Marlison Hakim, dalam webinar yang dilakukan BI, Rabu (26/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga kini dari kuota penyaluran uang yang mencapai 75 juta lembar, uang Rp 75.000 khusus kemerdekaan ini sudah diedarkan 50 ribu lembar. "Sampe semalam sudah 50 ribu lembar baru," katanya.

Marlison juga mengingatkan bahwa satu KTP tetap hanya boleh menukar satu lembar uang Rp 75.000 edisi khusus. Sedangkan untuk menukar secara kolektif minimal harus ada 17 KTP yang didaftarkan.

ADVERTISEMENT

"Kalau kolektif minimal 17 KTP, maksimal sebanyak-banyaknya sesuai kebutuhan, misal ada komunitas apa-apa," ujar Marlison.

Langkah percepatan pengedaran uang ini dilakukan BI juga untuk mencegah perilaku spekulan di masyarakat yang menjual uang khusus ini dengan harga mahal.

Marlison menyebutkan dia sempat menemukan uang peringatan kemerdekaan (UPK) Rp 75.000 dijual seharga Rp 600 ribu per dua lembar. Menurutnya, hal ini terjadi karena pasokan uang yang masih terbatas di masyarakat, sementara keinginan untuk memiliki uang khusus ini sangat besar.

"Uang ini di kalangan kita udah nggak Rp 75.000 lagi, ada yang jual ratusan ribu rupiah, di medsos ada yang jual Rp 600 ribu dua lembar. Itu terjadi karena pasokan juga terbatas karena kan distribusi kami lakukan protokol juga," kata Marlison.

Bukan cuma yang ditemukan Marlison, detikcom pun pernah mendapati uang khusus Rp 75 ribu ini dijual hingga puluhan juta rupiah. Pantauan detikcom Selasa (18/8/2020) yang lalu, uang khusus kemerdekaan ini dijual paling mahal sampai Rp 50 juta di platform e-commerce Bukalapak.

Menanggapi hal tersebut Senior Corporate Communications Manager Bukalapak Gicha Graciella menjelaskan Bukalapak saat ini mendukung dan melaksanakan arahan BI yang melarang penjualan uang edisi tersebut. Bukalapak pun akan segera melakukan take down pada pelapak yang menjual uang khusus Rp 75.000.

"Hal ini juga telah kami koordinasikan secara internal dan kami telah melakukan proses monitoring dan seleksi yang ketat terhadap produk ini, dan bila kedapatan ada pelapak yang meng-upload kami segera turunkan (takedown) produk tersebut dari marketplace kami," kata dia dalam keterangan resmi.




(dna/dna)

Hide Ads