Produk organik menjadi komoditas primadona selama pandemi COVID-19, darurat kesehatan pasalnya mendorong masyarakat untuk menerapkan gaya hidup yang sehat. Direktur Pengembangan Produk Ekspor Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Olvy Andrianita melihat peluang itu melihat peluang bisnis terbuka lebar dengan munculnya momentum tersebut.
"Secara momentum, masyarakat melakukan perubahan. Hingga pemilihan produk organik menjadi life style," kata Olvy disela acara Klinik Produk Ekspor "Peningkatan Daya Saing Produk Organik Indonesia di Pasar Global Pada Tatanan Kehidupan Normal" di Novotel Bandung, Kamis (27/8/2020).
Kebutuhan akan produk organik pun meningkat tak hanya di pasar lokal, kebutuhan produk organik di pasar mancanegara pun meningkat tajam seperti di Uni Eropa, Amerika dan beberapa negara lainnya yang masih membutuhkan turunan produk organik atau non agri seperti sabun atau shampo organik.
"Peluang pasar produk organik masih sangat besar, inilah yang perlu didorong agar produk organik kita bisa punya daya sang di pasar global," kata Olvy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, kata Olvy, Indonesia sudah masuk pasar produk organik global untuk komoditas kopi, teh, vanila, rempah-rempah, serta sayuran. Namun dari sisi besaran ekspor produk organik Indonesia ke Uni Eropa baru berkontribusi 7.848 ton atau hanya 0,2%.
Kesempatan ini harus dimanfaatkan betul, dalam catatanya, pertumbuhan penjualan makanan dan minuman berbasis organik meningkat 8,4% sejak 2017 lalu.
"Ini menjadi peluang terlebih saat ini ada perubahan konsumsi masyarakat yang semakin meningkat terhadap produk yang sehat dan higienis," katanya.
Kendati begitu, ada beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh pelaku usaha di bidang produk organik ini baik dari luar atau dalam negeri.Sejauh ini, pasar produk organik masih terkonsentrasi di negara-negara maju. Belum lagi perang dagang antara Amerika Serikat dan RRT juga turut memengaruhi.
Langsung klik halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: Mengolah Sampah Organik dengan Maggot Demi Mengurangi Beban TPA"
[Gambas:Video 20detik]