Kegiatan Dunia Usaha Q3 Mulai Membaik, tapi Masih Minus 5,9%

Kegiatan Dunia Usaha Q3 Mulai Membaik, tapi Masih Minus 5,9%

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 14 Okt 2020 11:32 WIB
Pandemi Corona membuat sejumlah negara masuk jurang resesi. Indonesia termasuk yang diprediksi menyusul negara-negara tetangga seperti, Singapura Malaysia hingga Thailand.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mencatat kegiatan usaha pada kuartal III 2020 mengalami perbaikan. Meskipun masih dalam fase kontraksi dibandingkan kuartal sebelumnya.

Mengutip survei kegiatan dunia usaha yang diterbitkan BI, ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada kuartal III 2020 sebesar -5,97% membaik dari -35,75% pada kuartal II.

Bank sentral menyebut perbaikan ini terjadi pada seluruh sektor terutama Industri Pengolahan -1,45%, perdagangan hotel dan restoran -2,3%, sektor pengangkutan dan komunikasi -0,19%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada sektor yang mulai mencatat kinerja positif seperti keuangan, real estate dan jasa perusahaan (SBT 0,26%), sektor listrik, gas dan air bersih hingga pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan SBT nya masing-masing 0,18%.

Responden BI menyampaikan beberapa faktor yang mendorong perbaikan ini karena membaiknya subsektor keuangan, musim panen pada pertanian tanaman pangan dan perkebunan. "Lalu jumlah pelanggan baru di subsektor listrik serta peningkatan permintaan produk industri serta perdagangan jenis makanan, minuman dan tembakau serta tekstil, barang kulit dan alas kaki," tulis laporan tersebut dikutip Rabu (14/10/2020).

ADVERTISEMENT

Pada kuartal IV 2020 responden memprakirakan kegiatan usaha akan mencatat kinerja positif dengan SBT 2,12%. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan kuartal IV 2019 sebesar 7,79%.

Peningkatan ini akan terjadi di sektor keuangan, real estate, jasa perusahaan, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi hingga sektor jasa.

"Semakin menguatnya kegiatan usaha pada kuartal IV 2020 sejalan dengan perkiraan meningkatnya optimisme masyarakat terhadap penerapan adaptasi kebiasaan baru yang dapat mendorong permintaan masyarakat," jelasnya.

(kil/fdl)

Hide Ads