Festival Ekonomi Syariah RI 2020 Cetak Transaksi Rp 5 T

Festival Ekonomi Syariah RI 2020 Cetak Transaksi Rp 5 T

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 31 Okt 2020 21:45 WIB
Bank Syariah Mandiri mencetak laba bersih sebesar Rp 872 miliar. Angka itu naik 100,38 persen pada kuartal III 2019, dibanding periode yang sama tahun lalu.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Gelaran Indonesia Syariah Economic Festival (ISEF) 2020 mencatatkan transaksi senilai Rp 5,03 triliun. Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng mengungkapkan angka ini terdiri dari kesepakatan pembiayaan, komitmen transaksi business to business, transaksi ritel business to consumer dan wakaf produktif.

Dia menjelaskan ISEF 2020 diharapkan dapat mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber baru pertumbuhan nasional, guna mendukung perwujudan Indonesia maju dan menjadi salah satu pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.

Sugeng menyebut untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah membutuhkan akselerasi dan sumber perekonomian baru.

"Mendorong pengembangan ekonomi syariah sebagai ekonomi nasional penting untuk mewujudkan Indonesia maju dan pusat ekonomi keuangan syariah," kata Sugeng dalam closing ceremony ISEF secara virtual, Sabtu (31/10/2020).

ISEF 2020 telah mendapatkan pengakuan sebagai salah satu kegiatan utama berskala internasional, integrator strategis (strategic integrator) pertemuan dan kesepakatan berbagai pihak, dan tidak kalah pentingnya sebagai sarana efektif peningkatan literasi dan pengetahuan masyarakat luas terhadap ekonomi dan keuangan syariah.

Mengangkat tema "Pemberdayaan bersama dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah melalui mata rantai industri dan ekonomi halal untuk kesejahteraan umat dunia" ISEF 2020 merupakan hasil sinergi Bank Indonesia dengan Kementerian dan Lembaga anggota Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

Kemudian Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika - Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI), Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI), Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Dewan Masjid Indonesia (DMI), Badan Amil Zakat Indonesia, Badan Wakaf Indonesia (BWI), Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC), Indonesia Fashion Chamber (IFC), termasuk beberapa lembaga internasional seperti UNDP, IsDB, INCEIF, IIFM, IFSB, SESRIC-OIC serta pihak terkait lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Rangkaian kegiatan ISEF 2020 yang dimulai sejak kick-off pada 7 Agustus 2020 sampai dengan 31 Oktober 2020 melibatkan berbagai kalangan dengan penuh antusiasme. ISEF 2020 terdiri dari 211 kegiatan yang dilakukan secara virtual, diikuti oleh 777 pelaku usaha, 165 desainer dan 2.551 peserta kompetisi.

Animo masyarakat untuk mengikuti rangkaian kegiatan ISEF 2020 juga sangat besar, dengan jumlah pengunjung/peserta sebanyak ± 431 ribu, meningkat jauh dibandingkan penyelenggaraan ISEF 2019 yang diikuti oleh ± 40 ribu pengunjung/peserta. Selain itu, jumlah pengunjung Platform Virtual ISEF Terintegrasi yang mencapai ± 166 ribu pengunjung yang berasal dari 93 negara.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus berkomitmen untuk mengimplementasikan tiga pilar pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, guna mendukung akselerasi ekonomi dan keuangan syariah nasional.

"Pertama, pemberdayaan ekonomi syariah diarahkan untuk membangun mata rantai ekonomi halal, dengan sektor-sektor unggulan: pertanian, fesyen, wisata ramah muslim, energi terbarukan," jelas dia.

Kedua, keuangan syariah, memperluas produk dan akses keuangan baik komersial, yaitu perbankan, pasar keuangan dan lembaga keuangan lainnya; maupun keuangan sosial, yaitu zakat, infak/shodaqoh dan wakaf, serta ketiga, edukasi dan sosialiasi.


Hide Ads