Jakarta -
Winda Lunardi alias Winda Earl diajak ngopi pengacara kondang Hotman Paris di Kedai Kopi Johny. Seperti diketahui Hotman adalah kuasa hukum Maybank, bank tempat uang Rp 22 miliar milik Winda Earl raib.
Hotman Paris mengundang Winda Earl untuk mencari solusi damai terkait raibnya Rp 22 miliar di Maybank.
Hal itu diungkapkan Hotman lewat sebuah video yang diunggahnya lewat akun Instagram-nya @hotmanparisofficial. Kopi Johny sendiri dikenal sebagai tempat hangout Hotman Paris, di sana pengacara nyentrik itu juga sering melakukan konsultasi hukum gratis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait kasus PT Maybank, saya sarankan agar dicari win-win solution-nya. Silakan pihak Winda pemilik rekening datang ke Kopi Johny untuk ketemu saya," ujar Hotman dalam video yang diunggahnya, dikutip pada Jumat (13/11/2020).
Hotman menyebutkan pihak Bank Maybank merupakan salah satu bank dengan keuangan yang kuat. Menurutnya, urusan ganti rugi uang Winda Earl yang cuma Rp 20 miliaran merupakan hal kecil.
Pasalnya, Maybank menurut Hotman memiliki aset hingga Rp 175 triliun di Indonesia. Yang penting menurutnya adalah kejelasan hukum dalam kasus ini.
"Walaupun, saya pengacara dari Maybank. Karena saya tahu Maybank sangat kuat. Asetnya saja di Indonesia Rp 175 triliun, kalau hanya Rp 20 miliar saja, itu tidak masalah Maybank asalkan hukumnya jelas," ujar HotmaDi akhir video dia kembali mengungkapkan undangannya kepada pihak Widna Lunardi untuk bertemu di Kedai Kopi Johny.
"Jadi silakan datang pihak Winda ke Kopi Johny dengan itikad yang baik," ujar Hotman.
Sejak awal kasus bergulir, Hotman Paris sempat 'menyerang' Winda. Apa saja 'serangan' Hotman Paris? Langsung klik halaman berikutnya.
Pertama, Hotman mengatakan Kepala cabang (Kacab) Maybank Cipulir, Albert yang diduga menilap uang Winda selama ini memegang ATM dan buku tabungan Winda.
Hal itu berdasarkan pengakuan tersangka, yakni Albert dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang sudah dilakukan oleh pihak kepolisian.
"Jadi dari keterangan tadi, sejak dibuka buku tabungan ini oleh Winda buku tabungannya dan kartu ATM-nya, katanya menurut pengakuan dari si tersangka yang pegang si tersangka. Pertanyaannya adalah Anda sebagai pemilik uang kenapa Anda biarkan kartu ATM Anda dipegang orang lain? Itu salah satu yang lagi diselidiki oleh penyidik," kata Hotman.
"Kenapa sejak awal kartu ATM-nya tidak diambil tapi tetap dipegang oleh si pimpinan cabang karena menurut pengakuan, yang mengaku itu si A pimpinan cabangnya. Jadi sampai hari ini dia (Winda) belum pernah ambil buku tabungan dan kartu ATM-nya pun tidak pernah diambil. Tapi menurut pimpinan cabang ada sama dia," paparnya.
Kedua, dalam acara Prime Talk di stasiun TV Selasa malam (10/11/2020), Hotman Paris mengungkapkan ditemukan ada praktik dari oknum yang merupakan pimpinan cabang Maybank melakukan praktik terselubung yang disebut perbankan dalam perbankan.
"Diakui bahwa ada satu pimpinan cabang bank yang melakukan praktik perbankan dalam perbankan, yaitu memakai uang nasabah untuk berbisnis, dan dia tidak kabur, dia di situ memakai uang nasabah," kata Hotman.
Ketiga, masih dalam acara tersebut, Hotman Paris mengungkapkan oknum kacab Maybank itu juga melakukan praktik trading di instrumen forex. Namun menurutnya yang jadi keanehan adalah dia menggunakan uang itu dan tidak membawa kabur uang yang diduga milik Winda Earl dan ibunya.
"Sehingga menjadi pertanyaan adalah apakah dia memakai uang nasabah itu dengan persetujuan dari nasabah untuk mendapatkan untung yang lebih besar, karena sebagian uang tersebut dipakai untuk bermain forex. Kami tidak menuduh pemilik rekening ikut membantu," tuturnya
Keempat, Hotman Paris juga menjelaskan berdasarkan hasil diskusinya dengan Head of National Anti Fraud Maybank, Nehemia Andiko, dalam proses pembukaan rekening ditandatangani oleh Winda.
"Bahkan di dalam surat yang ditandatangani oleh Winda, dia mengaku sudah menerima buku tabungan dan ATM, tapi itu tetap dipegang oleh pimpinan cabang. Yang kedua, yang dibuka bukan rekening rekening koran tapi buku tabungan, itu kata Andiko juga," ucapnya.
Menariknya, transfer keluar masuk dari rekening tersebut bukan dilakukan oleh Winda Earl tapi oleh ayahnya, Lunardi. Begitu juga dengan pembayaran bunga tabungan ditransfer ke rekening ayahnya.
"Dan bukti yang paling mengejutkan adalah dari rekening ini ada sebanyak Rp 6 miliar uang yang ditransfer oleh pimpinan cabang ini ke rekening dari asuransi Prudential, katanya untuk membuka premi asuransi atas nama Winda. Tapi dua bulan kemudian polis asuransi tersebut di-cancel dan uang itu kemudian mengalir Rp 4 miliar dari Bank Permata masuk ke rekeningnya katanya ke rekeningnya si Lunardi," tambahnya.