PT Bank Mayapada Internasional Tbk bakal akan menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat modal perusahaan di tengah pandemi virus Corona.
Dikutip dari keterbukaan informasi, Jumat (27/11/2020), bank milik pengusaha nasional Dato Sri Tahir itu bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya 5 miliar saham baru Seri B atau sebesar 42,26% dari modal disetor setelah terlaksananya PUT XIII dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Aksi korporasi tersebut akan dilakukan segera setelah pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif oleh OJK. Merujuk pada ketentuan pasal 8 ayat 3 POJK 32/2015, jangka waktu antara tanggal persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran tidak lebih dari 12 bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana Penambahan Modal dengan HMETD Perseroan ini diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan Perseroan, sehingga dapat menambah kemampuan Perseroan untuk meningkatkan kegiatan usaha, kinerja Perseroan dan daya saing dalam industri yang sama. Dengan meningkatnya kinerja dan daya saing Perseroan, diharapkan pula dapat meningkatkan imbal hasil nilai investasi bagi seluruh pemegang saham Perseroan.
"Seluruh dana yang diperoleh dari PUT XIII, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan seluruhnya oleh Perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dalam meningkatkan aktiva produktif dalam bentuk kredit," tulis Direksi Bank Mayapada dikutip dari keterbukaan, Jumat (27/11/2020).
Pelaksanaan PUT XIII ini akan dilaksanakan setelah diperolehnya (i) persetujuan dari RUPSLB Perseroan dan (ii) pernyataan efektif dari OJK atas pernyataan pendaftaran Perseroan sehubungan dengan Penambahan Modal dengan HMETD ini.
Diketahui, per 30 September 2020, modal perusahaan juga cukup aman dengan catatan capital adequacy ratio (CAR) di level 19,8%. Dana pihak ketiga (DPK) Bank Mayapada mengalami peningkatan signifikan, terutama dari sisi giro dan deposito.
Pemegang saham pengendali, Dato Sri Tahir sendiri telah berkomitmen penuh untuk menjaga kinerja dan stabilitas Bank Mayapada. Hal ini dibuktikan Tahir dengan telah melakukan penambahan modal lebih dari Rp 4 triliun di masa pandemi. Total modal Bank Mayapada per 30 September 2020 tercatat sebesar Rp 17,8 triliun. Angka itu naik dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 11,56 triliun.
Menurut informasi yang diperoleh, pihak keluarga Tahir juga berkomitmen untuk memperkuat modal perusahaan. Mereka dikonfirmasi akan melakukan subscribe atas penerbitan saham baru tersebut.
Jika dilihat dari rasio keuangan bank ini terbilang membaik. Rasio kredit bermasalah (non performin loan/NPL) misalnya untuk net saat ini 1,9%, turun dari posisi juni 2020 2,42%. Likuiditas perusahaan juga mengalami perbaikan dan mempengaruhi posisi loan to deposit ratio (LDR). LDR Bank Mayapada tercatat prudent saat ini karena di bawah batas 90% yakni 87,28%. Angka itu juga turun dari posisi Juni 2020 89,44%.
(das/dna)