5 Fakta 3 Bank Syariah BUMN Merger

5 Fakta 3 Bank Syariah BUMN Merger

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 11 Des 2020 19:30 WIB
BRI Syariah
Foto: Dok. BRI Syariah
Jakarta -

Bergabungnya atau merger tiga bank syariah BUMN kian matang dan telah menetapkan nama, struktur, dan logo baru. Sebanyak tiga bank yang berencana merger yakni PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI Syariah (BNIS).

Berikut sederet fakta matangnya rencana merger tiga bank syariah BUMN:

1. Nama Baru

Nama baru bank hasil penggabungan atau merger yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk yang diikuti oleh penggantian logo. Nama tersebut akan digunakan secara efektif oleh PT Bank BRIsyariah selaku bank yang menerima penggabungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Struktur Baru

Pasca merger, bank hasil merger akan diperkuat oleh 10 direksi. Nama-nama tiap Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) Bank Hasil Penggabungan akan dibahas dalam RUPSLB BRIS yang rencananya dilaksanakan pada 15 Desember 2020.

Adapun rincian 10 posisi direksi yang akan mengelola merger bank syariah BUMN terdiri dari Direktur Utama, dua posisi Wakil Direktur Utama, dan masing-masing satu Direktur Wholesale & Transaction Banking, Retail Banking, Sales & Distribution, Information Technology & Operations, Risk Management, Compliance & Human Capital, serta Finance & Strategy.

ADVERTISEMENT

3. Jadi Top Bank Syariah

Merger bank syariah BUMNdiproyeksi memiliki aset mencapai Rp 214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp 20,4 triliun. Jumlah aset dan modal inti itu menepatkan bank hasil merger dalam daftar 10 bank terbesar di Indonesia dari sisi aset dan top 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam lima tahun ke depan.

Seperti yang dikatakan oleh Ketua Project Management Office Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN, Hery Gunardi. Dia mengungkap visi bank hasil merger ini untuk menjadi top 10 bank syariah terbesar di dunia dan top 10 bank terbesar di Indonesia dalam lima tahun ke depan.

4. Beroperasi 2021

Direktur Utama BRISyariah Ngatari mengatakan proses merger ini masih harus memperoleh persetujuan dari regulator-regulator terkait dan seluruh prosesnya akan dilakukan sesuai regulasi yang berlaku.

Rencananya merger ini efektif pada 1 Februari 2021 sebagaimana tercantum pada Perubahan Ringkasan Rencana Merger.

5. Dukung Pelaku Usaha

Direktur Utama Bank BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengungkap bank hasil merger sejalan dengan upaya pemerintah untuk membentuk ekosistem halal serta mendorong perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Dia berharap bank hasil merger ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, nasabah, serta pelaku usaha di Indonesia.

Merger bank syariah BUMN ini akan menyediakan solusi untuk segmen-segmen usaha, dari segmen ritel, korporasi dan wholesale, hingga memberikan dukungan kepada UMKM.

(ara/ara)

Hide Ads