Rupiah Melemah 8,6% Tahun 2005

Rupiah Melemah 8,6% Tahun 2005

- detikFinance
Senin, 06 Feb 2006 10:04 WIB
Jakarta - Sepanjang tahun 2005, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi hingga 8,6 persen dibandingkan tahun 2004. Sementara permintaan valas masih didominasi oleh pelaku domestik terutama sektor korporasi.Dalam laporan triwulan IV-2005 BI yang diterima detikcom, Senin (6/2/2006), rata-rata nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2005 mencapai Rp 9.713 per dolar AS.Khusus selama triwulan IV-2005, rupiah mengalami apresiasi hingga 1,19 persen dibandingkan triwulan III-2005 dan ditutup pada level 9.831 per dolar AS. Rupiah sempat terperosok pada level terendahnya dalam 4 tahun terakhir pada 11.900 per dolar AS pada akhir Agustus 2005.Kestabilan nilai tukar rupiah selama triwulan IV-2005 dipengaruhi oleh membaiknya kondisi internal. Sementara faktor eksternal justru pengaruhnya relatif minimal.Beberapa faktor internal yang menyebabkan rupiah menguat adalah imbal hasil (yield) rupiah yang masih cukup tinggi mencapai 9,21 persen. Rupiah juga terpacu oleh 'honeymoon effect' pengumuman reshuffle kabinet dan membaiknya kepercataan pasar terhadap stabilitas makro ekonomi Indonesia. Hal tersebut tercermin dari perbaikan indikator risiko yakni premi swap di seluruh tenor.Sementara pasokan dolar cukup aman karena didukung oleh berlanjutnya aliran masuk dana portofolio asing di tengah masih tingginya permintaan valas pelaku domestik.Korporasi tercatat sebagai konsumen valas terbesar dengan permintaan yang cenderung meningkat selama triwulan IV-2005. Sumber peningkatan terutama berasal dari salah satu BUMN. Namun BI tidak menyebutkan nama BUMN tersebut.Sejumlah korporasi justru menunjukkan permintaan penurunan pembelian valas seperti otomotif dan industri logam. Sementara kebutuhan valas guna keperluan pembayaran utang luar negeri swasta di triwuln IV-2005 cenderung lebih tinggi. (qom/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads