Mastercard akan menaikkan biaya transaksi hingga lima kali lipat. Kebijakan itu berlaku ketika pemegang kartu dari Inggris membeli barang dan jasa dari Uni Eropa (UE).
Melansir BBC, Senin (25/1/2021), hal tersebut memicu kekhawatiran kenaikan harga yang dibebankan kepada konsumen. Terutama pada barang yang tidak tersedia dari pengecer Inggris. Transaksi dengan maskapai penerbangan, hotel, rental mobil dan perusahaan liburan yang berbasis di UE semuanya dapat terpengaruh.
Mulai Oktober, Mastercard mengatakan akan menaikkan biaya ini dari 0,3% menjadi 1,5% pada setiap transaksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mastercard mengambil kebijakan tersebut sebagai tindak lanjut dari keputusan Inggris yang memilih keluar dari Uni Eropa. Perusahaan meyakini konsumen di Inggris tidak akan memperhatikan kebijakan tersebut.
Perubahan tersebut nyatanya mempengaruhi biaya interchange yang ditetapkan Mastercard atas nama bank-bank besar. Sehingga pelanggannya dapat menggunakan jaringan pembayaran mereka.
UE memberlakukan batasan pada biaya semacam itu pada 2015 setelah kekhawatiran mereka menaikkan harga bagi konsumen dan secara tidak adil membebani perusahaan dengan biaya yang tersembunyi.
Tetapi Mastercard mengatakan bahwa sejak akhir periode transisi Brexit, batasan tersebut tidak lagi diterapkan pada banyak pembayaran antara Inggris dan Wilayah Ekonomi Eropa (EEA).
"Akibat Inggris meninggalkan EEA, Mastercard akan menyesuaikan nilai tukar pada kartu Inggris dengan komitmen yang diberikannya kepada Komisi Eropa pada 2019 untuk transaksi kartu non-EEA," kata perusahaan itu.