Mengenal Uang Kripto, Bitcoin cs yang Harganya Bikin Geleng Kepala

Liputan Khusus

Mengenal Uang Kripto, Bitcoin cs yang Harganya Bikin Geleng Kepala

Vadhia Lidyana - detikFinance
Minggu, 31 Jan 2021 07:15 WIB
Bitcoin Melambung Di Atas 20 Ribu Dolar, Bakal Jadi Incaran Investor Awam?
Foto: DW (News)
Jakarta -

Mata uang kripto merupakan aset yang sangat berharga karena nilainya melonjak drastis belakangan ini. Salah satu mata uang kripto yang sudah dikenal banyak orang adalah bitcoin yang harganya sempat pecah rekor pada 8 Januari lalu, yakni di level US$ 41.973 atau setara Rp 587 juta.

Bitcoin pertama kali diluncurkan pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto. Bitcoin adalah aset yang tak terikat dengan bank sentral manapun. Dilansir dari CNN, Jumat (29/1/2021), bitcoin alias BTC telah menjadi mata uang kripto dengan nilai paling tinggi di dunia, dengan jumlah yang terbatas yakni hanya 21 juta keping.

"Bitcoin mengadopsi teknologi blockchain, bitcoin dan aset kripto lain itu bersifat decentralized. Artinya tidak terpusat. Jadi, harga Bitcoin tidak diatur oleh pemerintah dan lain-lain," kata CEO Indodax sekaligus praktisi bitcoin Oscar Darmawan kepada detikcom, Kamis (28/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam dunia bitcoin, ada trader dan miners. Trader adalah orang yang membeli dan menjual bitcoin, sementara miners adalah orang yang menjalankan server bitcoin yakni bertugas memverifikasi transaksi bitcoin, kemudian mendapatkan imbalan bitcoin dan alternative coin (altcoin). Kegiatan itu disebut menambang atau mining.

"Untuk mining, seorang miners membutuhkan peralatan komputer yang mahal. Seorang miners membutuhkan perangkat komputer dengan hardware VGA atau mesin miner, bisa mencapai ratusan juta setidaknya untuk mendapatkan keuntungan yang sebanding. Sedangkan trader, siapapun bisa. Hanya dengan modal smartphone biasa dan komputer biasa ditambah dengan jaringan internet, semua orang bisa memiliki Bitcoin dengan trading atau membeli di platform seperti di Indodax. Modalnya, juga jauh lebih murah. Bisa dari Rp 10.000 saja," ungkap Oscar.

ADVERTISEMENT

Selain bitcoin, ada juga Ethereum (ETH). Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono mengatakan, uang kripto ethereum merupakan salah satu yang punya peluang besar setelah bitcoin. "Pada saat BTC mandek di US$ 40.000, yang berpotensi ya ethereum," imbuhnya.

Dilansir dari Coindesk, ethereum bernilai US$ 1.405 per (29/1) pukul 20:16 WIB. Jika dirupiahkan, ethereum bernilai Rp 19 juta.

Kembali ke Oscar, ia mengatakan, mata uang kripto yang paling laris diperdagangkan di Indonesia adalah bitcoin, ethereum, doge coin, stellar, dan ripple. Selain BTC dan ETH, 3 mata uang kripto lainnya memiliki harga yang belum mencapai US$ 1 per keping, namun cukup populer diperdagangkan.

Untuk doge coin (DOGE), harganya kini berada di level US$ 0,053508 atau setara Rp 749/keping. Kemudian, ripple (XRP) berada di level US$ 0,282189 atau setara Rp 3.950/keping. Terakhir, stellar (XLM) berada di level US$ 0,310930 atau setara Rp 4.352/keping.

Mata uang kripto DOGE sendiri sempat menarik perhatian warganet pada akhir 2020. Pasalnya, pendiri Tesla Elon Musk mengatakan DOGE

"Elon Musk menyatakan DOGE adalah aset kripto favoritnya di Twitter. Orang-orang melihat itu kemudian mereka membeli DOGE. Karena permintaannya masif, tentu berpengaruh terhadap harganya," kata Oscar kepada detikcom ketika dihubungi beberapa waktu lalu.

Namun, sebenarnya masih banyak, bahkan masih ada ratusan jenis mata uang kripto. Di Indonesia sendiri, ada 229 aset kripto yang sudah diperbolehkan untuk diperdagangkan di pasar fisik.

Daftar 229 aset kripto itu tertuang dalam Peraturan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor 7 Tahun 2020 tentang Penetapan Daftar Aset Kripto yang Dapat Diperdagangkan di Pasar Fisik Aset Kripto. Detikers bisa mengakses situs resmi Bappebti untuk bisa memperoleh informasi tersebut.

(zlf/zlf)

Hide Ads