3 Fakta di Balik Melejitnya Harga Bitcoin hingga Tembus Rp 655 Juta

3 Fakta di Balik Melejitnya Harga Bitcoin hingga Tembus Rp 655 Juta

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 09 Feb 2021 19:00 WIB
Bitcoin Melambung Di Atas 20 Ribu Dolar, Bakal Jadi Incaran Investor Awam?
Foto: DW (News)
Jakarta -

Harga Bitcoin meroket 20,9% ke level Rp 600 jutaan per keping. Sebelumnya, uang kripto ini dibanderol sekitar RP 540 juta per keping. Meroketnya harga Bitcoin disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya Tesla Inc.

Perusahaan milik Elon Musk ini memborong Bitcoin dalam dua hari terakhir. Dari data perdagangan di laman coinbase.com, per pukul 10.05 WIB bitcoin tercatat terparkir di harga Rp 639 juta per keping. Rekornya bitcoin diperdagangkan seharga Rp 665 juta pada hari ini, Selasa (9/2/2021). Berikut fakta-faktanya:

1. Diborong Tesla

Harga Bitcoin naik 10% pada Senin ini dan membawanya ke rekor tertinggi. Harga Bitcoin melesat usai Tesla menyatakan telah memborong senilai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun (kurs Rp 14.000) pada mata uang digital itu bulan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dikutip dari Reuters, Senin (8/2/2021), harga Bitcoin kini US$ 43.625 atau sekiitar Rp 610,75 juta. Mata uang digital lain termasuk ethereum dan XRP juga ikut naik, di mana masing-masing naik 5% dan 4%.

Produsen mobil listrik ini mengumumkan investasinya 10 hari setelah CEO nya Elon Musk menambahkan hashtag #bitcoin dalam profil Twitter.

ADVERTISEMENT

2. Beli Atau Nambang

Bagi masyarakat yang tertarik memiliki bitcoin, ada dua cara yang bisa dilakukan. Pertama, bisa langsung saja membeli di situs yang menyediakan penukaran uang fisik dengan mata uang virtual. Kedua, menambangnya dengan sederet software dan pemecahan algoritma komputer.

Bagi yang masih penasaran lebih untung membeli atau menambang. Ini penjelasannya:

Menurut CEO Bitcoin Indonesia Oscar Darmawan, untuk saat ini menambang bitcoin tidak terlalu disarankan. Pasalnya memakan modal sangat besar.

Apabila cuma punya modal Rp 10 miliar ada baiknya jangan menambang. Pasalnya, return alias pengembalian keuntungannya sangat kecil dan modalnya besar untuk membiayai teknologi. Jangka waktu menambangnya pun panjang.

"Saya sih mending beli ya, kalau menambang itu modalnya banyak, kalau cuma di bawah Rp 10 miliar jangan menambang, karena return-nya kecil sekali. Itu pun butuh jangka panjang dan teknologi yang intensif," ujar Oscar dalam siaran Podcast Tolak Miskin detikcom.

3. Bakal Tembus Rp 2 M

Oscar mengungkapkan harga bitcoin akan terus meningkat pada tahun 2021. Dia memprediksi harga bitcoin bisa tembus Rp 2 miliar per keping pada tahun ini.

"Saat harga Bitcoin sudah tinggi, kepercayaan orang-orang untuk membeli Bitcoin bertambah," katanya dalam keterangan resmi.

Tingginya harga Bitcoin, dikatakan Oscar, tidak menutup kemungkinan akan ada lagi korporasi atau konglomerat yang akan membeli Bitcoin dalam waktu dekat. Karena Bitcoin sudah terbukti menjadi nilai lindung inflasi yang baik dan menjadi aset safe haven.

"Jika pembelian atau permintaan masif terus terjadi, maka kemungkinan besar harga Bitcoin akan terus meningkat. Seperti apa yang diprediksi JP Morgan sebelumnya, Bitcoin bisa mencapai Rp 2 miliar pada tahun ini atau tahun depan," tegasnya.




(hek/dna)

Hide Ads