Harga Bitcoin telah menembus level di atas US$ 50.000 hari ini. Itu merupakan rekor rekor tertinggi sepanjang mata uang kripto itu lahir.
Melansir Reuters, Selasa (16/2/2021), harga Bitcoin telah mencapai US$ 50.602 atau setara Rp 708 juta (kurs Rp 14.000). Sebelumnya harga Bitcoin masih di level US$ 49.537.
Level baru Bitcoin itu telah meningkat sekitar 72% sepanjang tahun ini. Kenaikan besar itu didorong terutama setelah produsen mobil listrik Tesla menyatakan telah membeli US$ 1,5 miliar Bitcoin. Perusahaan itu juga menyatakan akan menerima Bitcoin sebagai pembayaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi Tesla hanyalah yang terbaru dari serangkaian investasi besar yang telah mengubah Bitcoin dari instrumen investasi yang tak diacuhkan hingga setara dengan Wall Street. Banyak perusahaan di AS dan manajer uang tradisional mulai membeli cryptocurrency.
"Kondisi pasar dan peristiwa baru-baru ini baik di ruang crypto dan dunia keuangan pada umumnya menempatkan pergerakan harga seperti itu," kata Jacob Skaaning dari crypto hedge fund ARK36.
Lonjakan investor ritel dan institusional di Bitcoin di 2021 mencapai 300% dari tahun lalu. Para investor mencari alternatif selain dolar karena The Fed telah menahan suku bunga di posisi terendah.
Terlebih lagi, analis menyarankan pasokan terbatas Bitcoin dapat meningkatkan keuntungan lebih lanjut untuk aset virtual. Hal itu menjadi salah satu daya tarik Bitcoin.
"Jika narasi itu membuahkan hasil, maka potensi pertumbuhannya tidak lagi bagus karena US$ 50.000 per Bitcoin setara dengan kapitalisasi pasar sekitar US$ 931 miliar, yang hampir 9% dari emas," kata John Wu, presiden di perusahaan blockchain Ava Labs.
JPMorgan mengatakan pada bulan Januari bahwa bitcoin muncul sebagai saingan emas dan dapat diperdagangkan setinggi US$ 146.000 jika itu ditetapkan sebagai aset safe-haven. Hal itu menjadi secercah harapan baru untuk mata uang digital setelah bertahun-tahun hanya dianggap sebagai permainan bagi spekulan.
(das/hns)