Kapan Bunga Kredit Turun? Ini Kata Bos OJK

Kapan Bunga Kredit Turun? Ini Kata Bos OJK

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 25 Feb 2021 15:06 WIB
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (tengah) bersama Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki (kanan) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menghadiri Peluncuran Digital Kredit UMKM yang diselenggarakan oleh HIMBARA dan eCommerce di Jakarta, Jumat (17/7/2020). OJK dalam kebijakannya sangat mendukung pengembangan UMKM termasuk dalam masa pandemi COVID-19 dengan memberikan keringanan kredit perbankan dan pembiayaan kepada UMKM yang terdampak. ANTARA FOTO/Humas OJK/pras.
Foto: ANTARA FOTO/PRASETYO UTOMO
Jakarta -

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso buka-bukaan soal bunga kredit perbankan. Belakangan, bunga kredit bank jadi sorotan karena dianggap masih tinggi. Padahal suku bunga acuan BI 7 day reverse repo rate terus dipangkas hingga saat ini di level 3,5%.

Jadi, suku bunga kredit sudah turun apa belum?

"Kami menyinggung sedikit masalah suku bunga. Kami lihat secara agregat sudah mulai menurun terutama adalah di beberapa bank besar yang kreditnya adalah modal kerja, sudah single digit," kata Wimboh dalam Economic Outlook CNBC Indonesia TV, Kamis (25/2/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, bunga kredit di bank-bank yang melayani kredit ritel diakuinya tidak bisa turun secepat bank-bank yang disebutkan Wimboh di atas. Sebab, ada hal-hal yang membedakan kedua jenis bank tersebut.

"Jadi tidak bisa kita gebyah uyah (menyamaratakan). Tapi kami yakin ini ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan sekarang ini ada beban restructuring (restrukturisasi kredit) yang besar beberapa bank," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Tapi ada beberapa bank yang sudah bagus ya terutama kalau LDR-nya (rasio kredit terhadap dana pihak ketiganya) tinggi, artinya kreditnya secara portofolio bisa ini mungkin bunganya nggak terlalu besar ya," lanjut Wimboh.

Dia menambahkan, suku bunga kredit perbankan daerah biasanya lebih tinggi, terutama bank pembangunan daerah (BPD). Sebab, sumber dana yang mereka peroleh lebih mahal.

Saksikan juga 'OJK Sebut Pasar Modal Indonesia Mulai Bangkit':

[Gambas:Video 20detik]



(toy/zlf)

Hide Ads