Ekonomi Digital RI Diramal Terus Melejit, Terbesar se-ASEAN 2025

Ekonomi Digital RI Diramal Terus Melejit, Terbesar se-ASEAN 2025

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 28 Apr 2021 17:30 WIB
ekonomi digital
Foto: istimewa
Jakarta -

Indonesia diprediksi menjadi negara dengan transaksi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Hal ini seiring dengan tingkat penetrasi internet yang tinggi dan perkembangan ekonomi digital yang potensial.

Berdasarkan hasil studi Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai transaksi ekonomi digital Indonesia diprediksi bakal tumbuh pesat, yaitu mencapai US$ 124 miliar atau sekitar Rp 1,7 triliun pada tahun 2025, terbesar di Asia Tenggara.

Adapun dengan proyeksi nilai transaksi sebesar itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memproyeksikan Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar ke-9 di dunia pada 2030. Perkembangan ekonomi digital ini selaras dengan pertumbuhan startup di Indonesia yang terbilang sangat cepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data yang dikutip dari laman Startupranking.com, Indonesia saat ini menduduki posisi ke-5 negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia yakni mencapai 2.229 startup pada April 2021, dan menjadi kedua terbesar di Asia setelah India.

ADVERTISEMENT

Meskipun pertumbuhan startup Indonesia tergolong sangat cepat, hasil East Ventures Digital Competitiveness Index (EVDCI) menunjukkan bahwa Indonesia masih perlu bekerja ekstra keras. Studi yang dilakukan oleh Tan and Tang dan disadur dalam Laporan Bank Dunia menyebutkan Indonesia membutuhkan rata-rata 600.000 SDM digital setiap tahunnya.

"Keberhasilan akselerasi ekonomi digital suatu negara bergantung pada tingkat keberhasilan ekosistem startup. Terutama dalam menjaga keberlangsungan bisnisnya dan mengembangkan produknya secara konsisten," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan dalam keterangannya, Rabu (28/4/2021).

"Tahap early-stage startup merupakan tahapan yang krusial dan menjadi pondasi dalam membangun perusahaan startup yang berdaya saing tinggi. Program inkubasi dan akselerasi menjadi kendaraan bagi early-stage startup untuk dapat mencapai tahapan tersebut," katanya.

Dijelaskan Semuel, hal itulah yang melatarbelakangi Kominfo meluncurkan program Startup Studio Indonesia pada September 2020 lalu.

"Tujuannya untuk memajukan ekosistem startup Indonesia melalui penyediaan fasilitas akses bagi early-stage startup untuk mengembangkan potensi bisnisnya. Adapun program ini akan menitikberatkan pada penguatan produk (product-market fit) dan akses jejaring bisnis," tuturnya.

Startup Studio Indonesia merupakan program inkubasi intensif bagi para pendiri early-stage startup untuk mempersiapkan mereka menghadapi ketidakpastian pasar dan siap untuk #GoTheExtraMiles. Program ini difokuskan pada iterasi penyempurnaan produk dan model bisnis, serta program retensi pelanggan awal sebelum masuk dalam tahap perluasan pasar.

Startup Studio Indonesia Batch 1 yang dilaksanakan pada September hingga November 2020 lalu mendapatkan tanggapan positif dari para pelaku startup. Tercatat terdapat sekitar 668 early-stage startup mendaftarkan diri mengikuti program inkubasi ini, yang disaring menjadi 20 startup terpilih untuk mengikuti kegiatan coaching dan mentoring dengan para mentor yang merupakan pendiri startup aktif dan terkemuka selama tiga (3) bulan.

Selain mengikuti program inkubasi selama tiga bulan, para pendiri startup juga mendapatkan coaching berkelanjutan dalam program Startup Studio Indonesia Alumni Brainstorming selama 12 (dua belas) bulan. Tujuannya untuk memastikan adanya dukungan, evaluasi, dan monitoring berkelanjutan terhadap seluruh peserta.

"Dalam kegiatan Startup Studio Indonesia Batch 1 ini kami melihat banyak perkembangan dari para early-stage startup binaan, mulai dari pertumbuhan month-to-month traction dan tawaran investasi. Bahkan hingga terjadinya kolaborasi bisnis baik antar para startup binaan, maupun kesempatan kolaborasi dengan lembaga pemerintah," ungkap Semuel.

"Harapannya program Startup Studio Indonesia ini dapat menjadi wadah pengembangan kewirausahaan dan talenta digital di industri startup, serta menjadi wadah kolaborasi membangun industri startup nasional yang tangguh," tambahnya.


Hide Ads