Optimisme konsumen menguat menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah, terutama dari kota Padang, Bandung dan Pangkal Pinang. Berdasarkan hasil Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia pada April 2021 disimpulkan konsumen optimis terhadap kondisi ekonomi. Intinya, masyarakat mulai pede buat belanja lagi.
Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2021 sebesar 101,5 yang masuk ke zona optimis (indeks >100), meningkat dibandingkan level 93,4 bulan sebelumnya, Maret 2021. IKK April 2021 juga merupakan angka optimisme pertama kali sejak IKK masuk zona pesimis pada April 2020.
"Keyakinan konsumen terpantau membaik pada seluruh kategori tingkat pengeluaran responden, tingkat pendidikan, dan kelompok usia responden. Secara spasial, keyakinan konsumen membaik di seluruh kota yang disurvei (18 kota), tertinggi di kota Padang, diikuti oleh Bandung dan Pangkal Pinang," terang Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya yang dikutip detikcom, Senin (10/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peningkatan optimisme konsumen pada April 2021 didorong oleh membaiknya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan yaitu terhadap aspek ketersediaan lapangan kerja, ekspansi kegiatan usaha yang meningkat, dan penghasilan yang meningkat pada 6 bulan yang akan datang.
Hal ini tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) April 2021 sebesar 80,3, meningkat dari 72,6 pada bulan sebelumnya.
Meningkatnya IKE didorong oleh kenaikan seluruh komponen pembentuknya, dengan kenaikan tertinggi terjadi pada Indeks Penghasilan saat ini sebesar 10,2 poin menjadi 88,4. Secara spasial, IKE terpantau menguat di 16 kota dengan kenaikan tertinggi terjadi di Padang (21,3 poin), diikuti Makassar (16,4 poin) dan Mataram (15,7 poin).
Persepsi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja saat ini terpantau membaik pada seluruh kelompok pendidikan, terutama pada responden dengan tingkat pendidikan Akademi. Di sisi usia, kenaikan indeks juga terjadi pada seluruh kelompok usia.
Persepsi konsumen terhadap penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan sebelumnya juga menguat. Hal tersebut ditengarai terjadi karena adanya pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) untuk para pekerja dan peningkatan omset usaha yang terjadi pada periode Ramadan dan jelang Idulfitri, yang berdampak pada perbaikan penghasilan masyarakat.
Lihat juga Video: Meski Ramai, Ini Alasan Warga Pilih Belanja di Pasar Tanah Abang