Kasus investasi bodong berkonsep agama sudah banyak memakan korban. Terbaru ada PT Kampoeng Kurma, yang ujungnya malah membuat investor jadi rugi.
Pakar Marketing, Yuswohady mengatakan investasi bodong berkonsep agama gampang menarik orang karena mereka diajak melalui pendekatan secara emosional dan spiritual. Apalagi jika yang menawarkan itu adalah orang yang dikenal.
"Kadang kala malah demi keislaman, demi pengembangan ekonomi syariah, demi dakwah, demi syiar, itu kadang-kadang kurang jeli melihat aspek apakah investasi ini aman atau tidak," kata Yuswohady kepada detikcom, Kamis (27/5/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yuswohady menilai sebenarnya investasi berkonsep agama atau syariah ini bagus dan tidak berniat untuk menipu investor. Namun dikarenakan pengelolaannya yang salah, investor dibuat rugi.
"Sebenarnya secara konsep syariahnya bagus, di atas kertasnya bagus, setelah dieksekusi apa yang diusulkan kepada investor itu nggak kejadian. Bisa karena salah manajemen atau salah urus," imbuhnya.
Untuk itu, disarankan hal pertama yang harus dilakukan sebelum memilih investasi adalah cari tahu dulu profil dan sejarah lembaga investasi tersebut. Pasalnya sebagus apapun konsepnya jika pengelola tidak memiliki keahlian mengeksekusinya, maka yang ada investasi akan berakhir rugi.
"Kalau tidak ada (keahlian), tidak ada track record-nya dan dia baru, menurut saya seindah apapun konsep syiar atau kesyariahan yang ditawarkan dan lembaganya tidak reputable maka lebih baik dihindari," kata Yuswohady.
Simak juga 'Investasi Bodong EDC-Cash Tipu 57 Ribu Member, Raup Ratusan Miliar!':