Hari ini Kementerian Keuangan meluncurkan surat utang Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR010. SBR ini memberikan kupon 5,10% per annum. Lalu kupon mengambang dengan kupon minimal (floating with floor) dan mengacu pada BI 7 Day Reverse Repo Rate.
"Mengambang artinya besaran kupon SBR akan disesuaikan dengan perubahan BI 7 Day Reverse Repo Rate setiap tiga bulan sekali," kata Plt Direktur SUN DJPPR Kementerian Keuangan Deni Ridwan, Senin (21/6/2021).
Masyarakat bisa membeli minimal Rp 1 juta sesuai dengan nilai nominal per unit. SBR ini tanpa warkat, tidak dapat diperdagangkan, tidak dapat dilikuidasi atau dicairkan sampai dengan jatuh tempo, kecuali pada early redemption.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk membeli SBR010 bisa melalui mitra distribusi bank umum meliputi PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk.
Lalu untuk perusahaan efek meliputi PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Untuk mitra perusahaan financial technology meliputi PT Bareksa Portal Investasi, PT Nusantara Sejahtera Investama (Invisee), PT Star Mercato Capitale (Tanamduit), PT Investree Radhika Jaya (Investree), PT Lunaria Annua Teknologi (koinworks), dan PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku).
Kemudian PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Bank Panin Tbk, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank UOB Indonesia, PT Bank Commonwealth, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, dan PT Bank Victoria International Tbk.
Sejak 2020 hingga pertengahan 2021 ini pemerintah telah menerbitkan surat utang atau surat berharga negara mencapai kurang lebih Rp 1.000 triliun. Deni menjelaskan angka ini naik 3 kali lipat dibandingkan periode sebelum pandemi.
"Selama pandemi, SBN yang diterbitkan meningkat. Jadi kalau sebelum pandemi kita menerbitkan SBN net Rp 300 triliun, di masa pandemi 2020 sampai 2021 ini sudah menerbitkan net Rp 1.000 triliun hampir 3 kali lipatnya," kata dia.
Simak juga video 'Utang Pemerintah Meroket, Per April 2021 Capai Rp 6.527 T':