Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sudah dilakukan sejak 3 Juli lalu. Perbankan mengaku optimis meskipun ada pembatasan tak akan mempengaruhi kinerja bisnis.
Hal ini karena bank telah memiliki fokus segmen pasar, strategi dan dukungan pemerintah di masa pandemi COVID-19.
Direktur Risk Management and Transformation Bank BTN Setiyo Wibowo mengungkapkan varian delta memang turut menekan sektor kesehatan dan perekonomian. Dia menyampaikan keprihatinan dengan peningkatan kasus akibat varian baru ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menghadapi situasi ini, BTN sudah sejak awal dengan strategi untuk tetap fokus ke sektor perumahan dengan mengincar segmen mass affluent dan first home buyer untuk menekan lonjakan kredit bermasalah (non-performing loan).
"Selama 3 bulan terakhir realisasi kredit baru sudah sangat positif dibandingkan dengan periode sebelum pandemi yakni pada kuartal I tahun 2020. Sehingga kami optimistis mampu melalui pandemi dengan baik dengan terus mendukung sektor perumahan," kata dia dalam keterangannya, Rabu (7/7/2021).
Setyo menambahkan BTN juga telah menggandeng Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk menghadirkan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan bunga rendah. Emiten bersandi saham BBTN ini juga aktif melakukan inovasi dalam proses bisnis.
"Saat ini kami memfokuskan semua proses bisnis bisa digital. Kami juga terus berinovasi untuk menciptakan ekosistem perumahan yang akan mengubah peta sektor perumahan," tambah dia.
Dengan adanya dukungan pemerintah, menjadi bantalan kuat untuk BTN dalam menghadapi tekanan pandemi. Bahkan, Bank BTN mencatatkan kinerja pertumbuhan positif di masa pandemi. "Selama pandemi, kami juga dapat tumbuh dengan baik tentunya tidak lepas dari dukungan pemerintah seperti dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional), penjaminan untuk kontraktor dan developer, subsidi bunga, restrukturisasi, hingga tambahan kuota subsidi," jelas dia
(kil/dna)