BRINS Kenalkan Greensurance, Proteksi Kendaraan Ramah Lingkungan

BRINS Kenalkan Greensurance, Proteksi Kendaraan Ramah Lingkungan

Khoirul Anam - detikFinance
Rabu, 14 Jul 2021 22:35 WIB
BRINS
Foto: BRINS
Jakarta -

BRI Insurance (BRINS) turut mendukung peningkatan popularitas kendaraan listrik. Dalam forum investasi yang dihadiri Presiden Joko Widodo, CEO BRINS, Fankar Umran, mengungkapkan pihaknya telah melakukan langkah-langkah untuk mendorong industri otomotif ramah lingkungan.

"Diperlukan kolaborasi semua pihak untuk memajukan industri otomotif ramah lingkungan, tapi jangan lupakan proteksinya. Jika hanya membangun, tetap akan ada lubang di saat terjadi risiko akan apa yang telah dibangun. Oleh karena itu, saya pikir penting untuk asuransi ikut berperan dalam memajukan industri otomotif ramah lingkungan ini," kata Fankar dalam keterangan tertulis, Rabu (14/7/021).

Fankar menambahkan, BRI Group telah menetapkan inisiatif ESG dalam berbagai aspek dengan triple bottomline, yakni People, Planet, dan Prosperity (3P), mulai dari operasional bisnis ramah lingkungan, kebijakan perusahaan berbasis green economy, dan lain sebagainya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kami ingin memastikan untuk poin P terakhir kami mengutamakan prosperity dibandingkan profit. Jadi perusahaan tidak sekadar mengedepankan bagaimana mencari profit, namun juga mementingkan kesejahteraan bersama," ungkapnya.

Diketahui, BRINS telah menginisiasi beberapa produk greensurance dengan paperless policy, di mana proses bisnis yang dilakukan secara paperless dan beralih kepada digital.

ADVERTISEMENT

Produk lainnya adalah Pay as You Drive, yakni pertanggungan yang disesuaikan dengan pemakaian. Diketahui, produk ini bertujuan untuk membantu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi secara masif sehingga polusi udara dapat berkurang.

Selain itu, inisiatif lainnya yakni Incentive for Eco-Friendly Vehicle. Inisiatif ini adalah pemberian premi lebih murah atau extra coverage untuk kendaraan ramah lingkungan.

Inisiatif terakhir adalah Green for Old, di mana untuk kendaraan yang mengalami risiko total loss akan dilakukan penggantian dengan kendaraan ramah lingkungan atas kesepakatan bersama.

"Saya pikir kita harus mulai men-switch mindset kita dari greed mindset ke green mindset demi kemajuan yang berkelanjutan" ucap Fankar.

Penggunaan mobil listrik yang mulai populer juga didukung Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Agus mengungkapkan, pemerintah menargetkan produksi mobil listrik mencapai 600.000 unit untuk kendaraan roda 4 dan 2,5 juta unit untuk kendaraan roda dua pada 2030 mendatang.

Sementara itu, Luhut memastikan iklim bisnis di Indonesia, termasuk bisnis otomotif akan semakin lancar dengan kasus COVID-19 yang terkendali. Menurutnya, keseriusan pemerintah pada kendaraan ramah lingkungan tentunya akan berdampak baik pada industri pembiayaan kendaraan.

Peningkatan penggunaan mobil listrik dan fokus pembiayaan ramah lingkungan juga sejalan dengan imbauan Jokowi yang meminta industri memanfaatkan potensi bisnis yang belum optimal.

"Potensi-potensi yang belum tergarap optimal harus kita temukan dan kita kembangkan. Tahun 2021 akan menjadi momentum kita untuk bangkit. Teruslah membangun optimisme dan harapan agar kita mampu bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi baru yang semakin kokoh, tangguh, dan mandiri," ujar Jokowi.




(akn/dna)

Hide Ads