Koleksi Kripto Elon Musk: Dogecoin, Ethereum, dan Bitcoin

Koleksi Kripto Elon Musk: Dogecoin, Ethereum, dan Bitcoin

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 22 Jul 2021 09:07 WIB
Jakarta -

Elon Musk merupakan salah satu tokoh yang mempopulerkan mata uang kripto. Bos perusahaan kendaraan listrik Tesla ini sering menggunakan platform Twitter-nya untuk bersuara soal investasi di cryptocurrency. Cuitannya memiliki kekuatan hingga sering membuat harga aset kripto bergerak liar.

Dilansir dari CNN, Kamis (22/7/2021), Elon Musk mengatakan Investasi pribadi terbesar yang dia miliki di luar Tesla dan SpaceX adalah mata uang kripto Bitcoin, Ethereum, dan Dogecoin. Bahkan, Tesla dan SpaceX yang merupakan perusahaannya pun juga memiliki Bitcoin.

"Saya adalah pendukung Bitcoin dan gagasan cryptocurrency secara umum," kata Elon Musk.

Harga beberapa cryptocurrency besar, termasuk tiga yang dimiliki Musk, naik tajam dalam beberapa bulan terakhir sebagai tanggapan atas pernyataan dan tindakannya di Tesla.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang Dogecoin anjlok pada bulan Mei setelah Musk muncul di Saturday Night Live dan membuat kontroversi. Pada bulan yang sama, Elon Musk mengatakan Tesla akan berhenti menerima Bitcoin sebagai pembayaran karena sejumlah besar energi yang digunakan untuk menambang aset kripto. alhasil, kedua mata uang kripto anjlok harganya.

Meski begitu, Musk mengaku kesuksesan finansialnya sebagian besar juga terkait dengan kinerja mata uang digital tersebut.

ADVERTISEMENT

"Jika harga bitcoin turun, saya kehilangan uang. Saya mungkin memompa, tapi saya tidak membuang. Saya benar-benar tidak akan mendapatkan harga tinggi dan menjual, atau semacamnya. Saya ingin melihat Bitcoin berhasil," kata Elon Musk.

Yang dimaksud memompa adalah trik untuk meningkatkan harga aset melalui pernyataan palsu, menyesatkan atau berlebihan pada suatu aset untuk meningkatkan harganya.

Elon Musk mau terima Bitcoin lagi jadi alat pembayaran Tesla? klik halaman berikutnya.

Dia mengatakan perusahaannya, Tesla, menolak pembayaran Bitcoin karena masalah lingkungan. Untuk mendapatkan Bitcoin ataupun aset kripto lainnya membutuhkan energi dalam jumlah besar untuk memberi daya pada komputer. Dengan begitu penambangan Bitcoin bisa dilakukan.

Semakin banyak Bitcoin yang ditambang, semakin banyak energi yang digunakan. Sementara Tesla fokus untuk melakukan percepatan energi baru terbarukan. Maka dari itu, perusahaannya tak menerima Bitcoin lagi sebagai alat pembayaran.


"Misi Tesla adalah mempercepat munculnya energi berkelanjutan. Kami tidak bisa menjadi perusahaan yang melakukan itu dan juga tidak melakukan ketekunan yang tepat pada penggunaan energi Bitcoin. Sekarang, Bitcoin harus lebih banyak beralih ke energi terbarukan," kata Elon Musk.

Dia mengatakan kemungkinan Tesla akan mulai menerima pembayaran Bitcoin lagi ketika setengah dari daya yang digunakan untuk menambang Bitcoin berasal dari sumber daya terbarukan. Misalnya dengan energi matahari dan angin.


Hide Ads