PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencetak laba bersih setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,64 triliun pada semester I 2021. Laba tersebut tumbuh dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,12 triliun.
Peningkatan laba ini ditopang pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya. Pendapatan bunga bersih tumbuh sebesar 4% yoy menjadi Rp 5,59 triliun dibanding periode tahun sebelumnya Rp 5,37 triliun.
Kemudian pendapatan operasional lainnya tumbuh 5% yoy menjadi Rp 960 miliar dari sebelumnya Rp 913 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pencapaian pertumbuhan laba bersih Bank BTPN pada semester I 2021 patut kita syukuri. Hal ini merupakan hasil dari strategi bisnis kami untuk bisa tangkas dan adaptif dalam upaya kami senantiasa menyesuaikan diri dalam menghadapi tantangan pandemi yang belum berakhir ini. Kami juga melihat optimisme terhadap perbaikan ekonomi yang akan kembali pulih seiring dengan semakin banyaknya anggota masyarakat yang mendapat vaksin," kata Direktur Utama Ongki Wanadjati Dana katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (28/7/2021).
Baca juga: Heboh Duit Nasabah Jenius Hilang Lagi! |
Pertumbuhan pendapatan bunga bersih Bank BTPN ditopang oleh penurunan beban bunga sebesar 40% yoy jadi Rp 1,88 triliun pada enam bulan pertama 2021. Hal ini sejalan dengan tren suku bunga acuan Bank Indonesia yang juga menurun.
Penurunan beban bunga juga tercermin dari meningkatnya saldo dan rasio Current Account Saving Account (CASA). Bank BTPN mencatat CASA atau sumber dana murah di level sekitar Rp 28,29 triliun pada akhir Juni 2021, naik 4% yoy dari Rp 27,23 triliun, sementara time deposit turun 8% yoy menjadi sekitar Rp 68,36 triliun.
Dengan demikian rasio CASA meningkat menjadi 29,3% pada akhir Juni 2021 dari 26,9% pada periode yang sama tahun lalu. Secara total, dana pihak ketiga Bank BTPN turun 5% yoy menjadi Rp 96,64 triliun pada akhir Juni 2021 dari Rp 101,40 triliun.
Penurunan dana pihak ketiga sejalan dengan upaya Bank BTPN untuk memenuhi kebutuhan pendanaan kredit. Dengan permintaan kredit yang masih rendah akibat dampak dari pandemi, total kredit yang disalurkan Bank BTPN per akhir Juni 2021 turun 10% yoy ke posisi Rp 135,57 triliun.
Bank BTPN mencatat rasio kredit bermasalah atau gross non performing loan (NPL) di level 1,46%. Angka ini masih realtif lebih rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat 3,35% pada Mei 2021.
(acd/zlf)