Dia mengatakan, proses integrasi sedikit melambat karena pemberlakuan PPKM darurat. Hal itu membatasi aktivitas masyarakat untuk pergi bank.
"Kenapa agak melambat, tentunya karena teman-teman sadar bahwa pada saat kita melakukan etape terakhir integrasi di Jakarta dan seterusnya Pulau Jawa dilakukan policy atau pun kebijakan oleh pemerintah yang namanya PPKM darurat. Sehingga memang membatasi gerak nasabah untuk datang ke cabang," paparnya.
Meski begitu, dia mengatakan, nasabah BRI Syariah dan BNI Syariah yang berada di Jakarta dan Jawa Timur tak perlu buru-buru untuk menukar kartu dan buku tabungannya. Sebab, kartu dan buku itu masih digunakan. Sementara, bagi nasabah yang ini mengganti, pihaknya pun juga akan melayani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berharap, nasabah menukar kartu dan bukunya paling lama Oktober 2021 nanti.
"Jadi harapannya paling lama kalau saat ini dirasakan susah karena pembatasan pergerakan masyarakat, nanti paling lama ya Oktober lah semua masyarakat yang pegang kartu debit eks BNIS dan eks BRIS itu yang ada di pulau Jawa ini, Jawa Timur dan DKI termasuk Banten juga diharapkan untuk menukarkan kartunya dan bukunya dengan buku yang baru," katanya.
(acd/fdl)