Bye Dolar, Transaksi RI dan Malaysia Makin Banyak Pakai Rupiah-Ringgit

Bye Dolar, Transaksi RI dan Malaysia Makin Banyak Pakai Rupiah-Ringgit

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 02 Agu 2021 11:49 WIB
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini masih berada di level Rp 14.100. Dolar AS sempat tersungkur dari level Rp 14.500an hingga ke Rp 14.119 pada Sabtu pekan lalu.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malaysia (BNM) hari ini meneken kesepakatan penguatan kerangka penyelesaian transaksi menggunakan Rupiah-Ringgit (Local Currency Settlement/LCS) antara kedua negara yang telah diimplementasikan sejak 2 Januari 2018.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengungkapkan penguatan kerangka kerja sama LCS yang semula hanya mencakup transaksi perdagangan kini diperluas mencakup underlying transaksi LCS dengan menambahkan investasi langsung dan income transfer "(termasuk remitansi).

"Penguatan kerja sama LCS antara BI dan BNM tersebut juga meliputi pelonggaran aturan transaksi valas antara lain terkait perluasan instrumen lindung nilai dan peningkatan threshold nilai transaksi tanpa dokumen underlying sampai dengan US$ 200.000 per transaksi," kata dia dalam siaran pers, Senin (2/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan penguatan kerangka LCS dalam Rupiah-Ringgit mulai berlaku efektif sejak 2 Agustus 2021. Penguatan kerangka tersebut sejalan dengan Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh BI dan BNM pada 23 Desember 2016.

Strategi penguatan kerangka kerja sama LCS merupakan komitmen yang berkelanjutan dari upaya bersama oleh kedua bank sentral dalam mendorong penggunaan mata uang lokal yang lebih luas kepada pelaku usaha dan individu untuk memfasilitasi dan meningkatkan perdagangan dan investasi langsung antara Indonesia dan Malaysia.

ADVERTISEMENT

"BI dan BNM telah menunjuk beberapa tambahan bank di masing-masing negara sebagai Appointed Cross Currency Dealers (ACCD) untuk mendukung implementasi penguatan kerangka LCS menggunakan Rupiah dan Ringgit," jelas dia.

Secara umum, Bank yang ditunjuk memiliki tingkat ketahanan dan kesehatan yang cukup, pengalaman dalam memfasilitasi perdagangan atau kapasitas dalam menyediakan berbagai jasa keuangan, serta memiliki hubungan kerja sama yang baik dengan bank di negara mitra.

Apa saja banknya? Baca di halaman selanjutnya:

Malaysia

Tambahan Bank ACCD:
1. HSBC Bank Malaysia Berhad
2. MUFG Bank Malaysia Berhad

Bank ACCD saat ini:

1. CIMB Bank Berhad
2. Hong Leong Bank Berhad
3. Malayan Banking Berhad
4. Public Bank Berhad
5. RHB Bank Berhad


Indonesia

Tambahan Bank ACCD:
1. PT Bank HSBC Indonesia
2. MUFG Bank Ltd, Jakarta branch

Bank ACCD saat ini:

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
3. PT Bank Central Asia Tbk
4. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
5. PT Bank CIMB Niaga Tbk
6. PT Bank Maybank Indonesia Tbk

(kil/zlf)

Hide Ads