Kredit bank bjb Naik 6,8% Jadi Rp 91,2 T di Triwulan II 2021

Kredit bank bjb Naik 6,8% Jadi Rp 91,2 T di Triwulan II 2021

Nurcholis Maarif - detikFinance
Selasa, 03 Agu 2021 14:59 WIB
Hari Pelanggan Nasional 2020 diperingati di seluruh Kota di Indonesia, salah satunya di Kota Bandung, Jawa Barat.
Foto: Wisma Putra
Jakarta -

bank bjb mencatatkan pertumbuhan dalam penyaluran kredit di triwulan II 2021. Hingga pertengahan 2021, total kredit bank only yang berhasil disalurkan perusahaan meningkat sebesar 6,8% year on year menjadi Rp 91,2 triliun.

Kredit sektor komersial memberikan kontribusi tertinggi dalam penyaluran kredit bank bjb secara keseluruhan di triwulan ini. Berdasarkan data perusahaan, kredit komersial pada pertengahan 2021 meningkat sebesar 18,8% year on year menjadi Rp 17,34 triliun, dari sebelumnya Rp 14,6 triliun.

Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengungkapkan kenaikan tersebut juga diiringi oleh kenaikan jumlah debitur kredit komersial secara year on year di triwulan II 2021 yang mencapai 20,1% menjadi 5,035 Number of Account (NoA). Pada periode yang sama di tahun sebelumnya, jumlah NoA ada di angka 4,191.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil dari pencapaian tersebut salah satunya berasal dari proyek-proyek pemerintah baik pusat maupun daerah yang merupakan salah satu bentuk keseriusan bank bjb dalam rangka mendukung infrastruktur," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (3/8/2021).

Setelah kredit komersial, kontribusi pertumbuhan kredit bank bjb ditopang oleh kredit KPR. Tercatat, KPR mengalami pertumbuhan sebesar 12,5% year on year menjadi Rp 7,2 trilliun. Hal tersebut terjadi seiring dengan permintaan dan penjualan properti yang mulai pulih perlahan.

ADVERTISEMENT

Selain itu, kredit konsumer juga menyumbang pertumbuhan dengan kenaikan sebesar 4,2% year on year menjadi Rp 60,8 trilliun. Meski demikian, kredit segmen UMKM dalam triwulan ini tercatat mengalami minus 3,8% year on year menjadi Rp 5,8 trilliun.

"Secara umum pertumbuhan kredit bank bjb sebesar 6,8% year on year berada di atas industri perbankan nasional yang tercatat masih minus 1,23%," pungkas Yuddy.

(ncm/hns)

Hide Ads